Bisa saja sih . Jawab saya, Coba nanti saya tanya anak bontot yang di SMA. Sekarang saya mengajar di SMP. Nampaknya tidak jauh beda kondisina. Sebab usia anak SMP dan SMA adalah usia yang sudah mulai menginjak remaja. Apalagi bila pemerintah hadir dengan apps badge dan reputasi. Wah bagus itu kalau bisa diimplementasikan dengan baik.
Pandangan saya sebagai seorang pendidik, kesantunan memang harus terus diajarkan agar mereka dapat memanfaatkannya di media digital. Kesantunan memang harus diajarkan dari sejak dini dan itu masuk dalam pendidikan karakter dan kurikulum ngumpet.Â
Anak itu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Seperti foto di bawah ini.
Filosofi Pendidikan Anak harus dipegang erat.Â
"Jangan beri tahu mereka bagaimana melakukannya. Â Tunjukkan kepada mereka bagaimana melakukannya dan jangan mengucapkan sepatah kata pun. Â Jika Anda memberi tahu mereka, mereka hanya akan melihat gerak bibir Anda. Â Jika Anda menunjukkannya, mereka pasti ingin melakukannya sendiri."~Dr. M. Montessori.
Ajarkan anak-anak kita sifat kenabian. Sidiq, tabligh, amanah, fathonah dalam pendidikan karakter di sekolah. Ajak anak-anak kita dengan berkata jujur, Mampu berkomunikasi dengan baik. Amanah atau dapat dipercaya oleh orang lain dan Fathonah atau menjadi orang yang cerdas.
Oleh karena itu, guru harus mampu beradaptasi dengan pandemi dan belajar dari korona. Pendidikan karakter yang biasa dilakukan di kelas nyata dan langsung diberikan di sekolah, sekarang berubah diberikan secara virtual di kelas maya atau kelas online.
Bagaimana caranya agar anak-anak supaya santun di media sosial? Ajarkan dengan keteladanan. Anak akan meniru orang dewasa. Bila kita sudah memberikan contoh yang baik, maka mereka juga akan menjadi orang baik. Orang baik rezekinya baik. Jadilah orang baik.