Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Krisis Kesantunan dan Pemanfaatan Media Digital

31 Maret 2021   15:16 Diperbarui: 31 Maret 2021   15:38 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa saja sih . Jawab saya, Coba nanti saya tanya anak bontot yang di SMA. Sekarang saya mengajar di SMP. Nampaknya tidak jauh beda kondisina. Sebab usia anak SMP dan SMA adalah usia yang sudah mulai menginjak remaja. Apalagi bila pemerintah hadir dengan apps badge dan reputasi. Wah bagus itu kalau bisa diimplementasikan dengan baik.

Pandangan saya sebagai seorang pendidik, kesantunan memang harus terus diajarkan agar mereka dapat memanfaatkannya di media digital. Kesantunan memang harus diajarkan dari sejak dini dan itu masuk dalam pendidikan karakter dan kurikulum ngumpet. 

Anak itu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Seperti foto di bawah ini.

foto diambil dari facebook Dr. M. Montessori
foto diambil dari facebook Dr. M. Montessori
Maksudnya kurikulum ngumpet apa itu omJay? Hidden curriculum atau kurikulum tersembunyi. Itu yang kami lakukan selama ini di Labschool. Kami mengembangkan pendidikan karakter dengan tindakan nyata dan bukan sekedar dengan kata-kata. Keteladanan itu kuncinya.

Filosofi Pendidikan Anak harus dipegang erat. 

"Jangan beri tahu mereka bagaimana melakukannya.  Tunjukkan kepada mereka bagaimana melakukannya dan jangan mengucapkan sepatah kata pun.  Jika Anda memberi tahu mereka, mereka hanya akan melihat gerak bibir Anda.  Jika Anda menunjukkannya, mereka pasti ingin melakukannya sendiri."~Dr. M. Montessori.

dokumentenasi puslitjak kemdikbud
dokumentenasi puslitjak kemdikbud
Kita di Labschool biasanya menyelipkannya dalam kegiatan ekstra kurikuler Pramuka secara virtual. Semua kegiatan dilaksanakan secara online atau virtual. Sederhana tapi ajib. Anak-anak tetap santun dalam bermedia sosial.

dokumentasi smp labschool jakarta
dokumentasi smp labschool jakarta
Bagaimana menanamkan kesantunan dalam pemanfaatan media digital? Materi inilah yang saya bawakan dalam dikusi di puslitjak kemdikbud hari ini, Rabu, 31 Maret 2021. Materi lengkapnya dapat anda unduh di sini. Sda pak Beny dari microsoft, mbak laras dari UI, dan Mas Ferdi dari Puslitjak Kemdikbud dengan moderator sahabat saya yang dulu aktif menulis di kompasiana. Namanya mas Romeyn.

Ajarkan anak-anak kita sifat kenabian. Sidiq, tabligh, amanah, fathonah dalam pendidikan karakter di sekolah. Ajak anak-anak kita dengan berkata jujur, Mampu berkomunikasi dengan baik. Amanah atau dapat dipercaya oleh orang lain dan Fathonah atau menjadi orang yang cerdas.

Oleh karena itu, guru harus mampu beradaptasi dengan pandemi dan belajar dari korona. Pendidikan karakter yang biasa dilakukan di kelas nyata dan langsung diberikan di sekolah, sekarang berubah diberikan secara virtual di kelas maya atau kelas online.

Bagaimana caranya agar anak-anak supaya santun di media sosial? Ajarkan dengan keteladanan. Anak akan meniru orang dewasa. Bila kita sudah memberikan contoh yang baik, maka mereka juga akan menjadi orang baik. Orang baik rezekinya baik. Jadilah orang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun