Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PGRI adalah Organisasi Guru Terbesar dan Solid

11 Agustus 2020   06:36 Diperbarui: 11 Agustus 2020   20:06 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus PGRI ketika diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara (telegraf.co.id)

Organisasi Guru Terbesar dan Solid adalah PGRI. Jumlah anggotanya tersebar luar dari Sabang sampai merauke. Hampir semua guru dan dosen bergabung dalam organisasi ini.

Saya bersyukur diundang dalam rapat pengurus PGRI seluruh Indonesia. Mbak Tia dan mbak Inda mengirimkan undangannya melalui Wa. Saya diundang mewakili asosiasi profesi dan keahlian sejenis yang disingkat APKS. Sebuah lembaga di PGRI yang meruapakan alat kelengkapan organisasi pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia. Didalamnya ada banyak organisasi, salah satunya Ikatan Guru TIK PGRI.

Awalnya saya mengira undangan ini biasa-biasa saja. Pertemuan rutin biasa yang dilakukan organisasi besar seperti PGRI. Saya mengikuti saja apa adanya seperti biasa. Rapat biasa yang dihadiri para pengurusnya.

Namun setelah menyimak kegiatan rapat dari pagi hingga sore hari, saya menemukan sebuah gerakan yang luar biasa dari para guru Indonesia. Sebuah gerakan moral agar pendidikan di Indonesia semakin maju. Satu persatu masalah di bidang pendidikan, dicarikan sousinya dengan solusi terbaik. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh PGRI untuk kemajuan negeri ini selama 75 tahun Indonesia merdeka.

Dari Aceh hingga Papua ada. Setiap provinsi ada perwakilannya. Inilah profil guru penggerak yang sesungguhnya. Mereka hadir tidak dibayar dan bekerja dengan penuh solidaritas tinggi. Pengurus PGRI tidak ada yang digaji. Semua bekerja untuk kemajuan negeri. Mereka banyak memberikan contoh untuk berprestasi.

Izinkan saya membungkukkan badan dan memberi hormat ala orang Jepang. Di sinilah saya bertemu dengan para guru tangguh berhati cahaya. Guru yang pantang menyerah agar Indonesia tetap jaya. Kepemimpinan mereka telah teruji dari berbagai program kerja yang sudah dijalankannya.

Rapat dibuka oleh ibu Fat dan kemudian dialnjutkan oleh pak Sekjen PB PGRI. Saya biasa memanggil pak Ali Rahman dengan sebutan Kyai. Sebab beliau pantas mendapatkannya.

Suatu ketika kami diundang kemdikbud untuk membahas tentang perlindungan guru. Kami sekamar malam itu dan banyak ilmu dalam berorganisasi saya dapatkan dari beliau.

Setelah pak Kyai membuka dan menyapa kawan kawan pengurus PGRI, tibalah saatnya ibu ketua umum PB PGRI menyapa dan memberikan arahannya. Prof. Unifah Rosyidi melaporkan apa-apa yang sudah dikerjakan pengurus besar PGRI.

Point-point penting yang beliau sampaikan sangat sistematis dan komprehensif. Untunglah saya tidak mengajar hari ini sehingga bisa bergabung dalam rapat hari ini mewakili APKS PGRI. Sebuah lembaga organisasi yang terus menerus kami kembangkan di PGRI.

Dialog dengan bu ketum sangat singkat karena dibatasi oleh waktu. Pukul 10.00 wib kita harus sudah pindah link ke zoom KPK. Sebenarnya masih banyak penguu ingin menyampaikan pendapat dalam rapat virtual ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun