Kamis, 9 Juli 2020 pukul 09.00-12.30 WIB, saya diminta untuk menjadi narasumber di SMP Islam Panglima Besar Jenderal Soedirman. Sekolah ini terletak di dalam Perumahan Vila Indah Permai Golden City Kota Bekasi. Sebuah sekolah yang mewah dan megah untuk kalangan menengah atas.
Saya hadir ditemani istri tercinta. Kami berangkat dari Jatibening Indah, Pondok Gede, Kota Bekasi. Jarak dari rumah ke lokasi sekitar 14 km, dan ditempuh selama 33 menit dengan mobil tanpa lewat tol. Lokasi sekolah sangat strategis dan berada di tengah-tengah kota Bekasi. Kami melewati mall Sumarecon Bekasi yang beberapa waktu lalu telah dikunjungi presiden Jokowi.
Senang sekali akhirnya, sampai juga saya di sekolah yang bagus dan megah ini. Dulu hanya mendengar kiprahnya dari internet saja. Kini saya bisa langsung merasakannya. Ibu Maharani menghubungi saya untuk belajar bersama dan berbagi ilmu pembelajaran dalam jaringan (daring) agar tak garing di sekolah tersebut. Terus terang saya tertantang untuk menyampaikan materinya. Pak Hilal, Kepala sekolah SMP Islam PB Soedirman mendampingi saya menyampaikan materi. Kagum juga saya dengan kepemimpinan beliau yang sangat bersahaja.
Sampai komplek perumahan, saya dan istri tidak langsung ke lokasi acara. Kami sarapan bubur dulu di perumahan harapan prima regency. Buburnya enak dan lezat. Tapi sayang saya tak boleh pakai kecap manis dan kari ayam. Istri tercinta memesan buburnya tidak komplit. Hal ini dilakukan agar saya cepat kembali pulih dari penyakit yang dialami.
Beberapa waktu lalu saya sempat terserang stroke ringan, jadi saya harus menjaga pola makan. Dokter meminta agar saya selektif dalam memilih makanan dan diminta untuk menurunkan berat badan sampai 60 kilogram. Hal ini disebabkan karena saya menderita tekanan darah tinggi dan diabetes. Tensi saya harus normal dan gila darah saya harus dibawah 100.
Setelah sarapan bubur, barulah kami menuju lokasi. Kami tiba di saat pengurus yayasan memberikan sambutan. Saya langsung menuju aula lalu menyiapkan peralatan presentasi dan siap menyampaikan materi workshop.Saya melihat guru-gurunya masih muda-muda. Mungkin seumuran anak saya Intan. Ada beberapa guru bahkan belum menikah. Saya langsung bersemangat 45 ketika pembawa acara mempersiapkan saya menyampaikan materinya. Saya dibuat kagum dengan penampilan guru-guru muda yang enerjik dan memiliki etos kerja tinggi.
Kali ini saya menyampaikan materi agak berbeda dari sebelumnya. Judulnya media pembelajaran online yang efektif di Masa New Normal. Saya diminta menjelaskan panjang lebar tentang masalah yang dihadapi guru di sekolah tersebut dan diminta memberikan solusinya.Â