Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Kita di Dunia

12 Oktober 2019   12:04 Diperbarui: 12 Oktober 2019   12:11 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: imgur.com

Hidup kita di dunia

Perahu akan melaju berkeliling dunia. Kitalah nahkoda kapalnya. Kita akan berlayar ke laut luas. Badai dan ombak akan kita temui selama berlayar. Nahkoda ulung akan menaklukan ombak yg menghadang.

Saat berlayar, mungkin kita akan bertemu dengan makhluk yang bernama Alien. Makhluk ruang angkasa yang belum kita kenal sebelumnya. Bahkan kita mungkin bertemu dengan malaikat yang baik hati. Mereka dengan tulus menolong kita hingga pelayaran kita menjadi menyenangkan.

Kita lahir kedua ini dalam keadaan Telanjang. Tangisan kita membuat orang lain tertawa gembira. Mereka senang dengan kelahiran buah hatinya. Apalagi ayah dan bunda kita.

Darah yang keluar dari rahim ibunda kita ketika melahirkan, menjadi pertanda anaknya lahir kedunia fana ini dengan selamat.

Ranjang di ruangan itu menjadi saksi kelahiran kita. Melihat kita menangis saat keluar dari rahim ibunda. Kasih dan sayang sudah disiapkan agar kita selamat di dunia dan akhirat.

Secangkir Kopi manis menemani ayahanda di rumah bersalin. Beliau harap-harap cemas menunggu kelahiran anaknya. Sebuah nama sudah disiapkan dan tiba tiba malam itu terdengar sebuah suara mekarnya bunga wijaya kusuma.

Diberilah nama anak itu wijaya kusumah. Ada tambahan h di belakang namanya. Itulah nama keluarga nenek moyang kami. Keluarga dari kerajaan Sumedang Jawa Barat.

Hidup kita hanya sementara di dunia. Siapapun nama kita akan berubah menjadi almarhum dan almarhumah.

Semoga kita kembali ke surga dan orang orang yang melihat kepulangan kita menangis. Mereka sedih karena ditinggalkan oleh seorang anak manusia yang bermanfaat untuk semua.

Sebaik baik kamu sebagai manusia adalah...mereka yang bermanfaat untuk orang banyak selama hidup di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun