Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tata Kelola Guru

14 Juni 2019   05:01 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:20 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelatihan guru di wisma UNJ

Tata kelola guru

Coba anda googling.  Ada berapa jumlah guru di Indonesia?

Sudah semakin banyak jumlah guru di tanah air.  Dari yang terdata di dapodik kemdikbud sampai yang terdata di simpatika kemenag.

Ada guru yang sudah tersertifikasi dan ada guru yg belum tersertifikasi.  Datanya di kedua kementrian tersebut. Tunjangan profesi guru mereka dapatkan setelah memiliki sertifikat guru profesional dari perguruan tinggi.

Namun demikian, belum semua guru terdata dengan baik,  sebab ada juga sekolah yang tidak melaporkan jumlah guru dan tenaga kependidikan.  Terutama sekolah swasta yang dikelola sendiri oleh Yayasan yang dikelola secara mandiri.

Tugas utama pemerintah dalam hal ini Kemdikbud adalah mengelola guru yang berada di sekolah negeri. Guru guru ini harus terus diperhatikan mulai dari guru honor hingga menjadi pegawai Negeri sipil.

Saya perhatikan,  tata kelola guru di indonesia terkesan amburadul.  Hal ini terjadi semenjak otonomi daerah.  Semua guru pns ditangani pemerintah daerah.  Baik pemerintah provinsi maupun pemerintah di kabupaten atau kota.

Hal ini berimbas pada penghasilan guru pns yang sangat berbeda di setiap kota dan kabupaten.  Tunjangan kinerja daerah atau tkd tidak sama.

Daerah yang subur pemasukannya seperti dki jakarta,  maka penga
hasilan guru di sana lumayan besar.  Bandingkan dengan guru di daerah 3T. Mereka hidup secara mandiri dan tdk bergantung pada tkd.

Ide mendikbud agar ada guru pns dikirimkan ke daerah 3T nampaknya bagus juga.  Tapi akan terkendala birokrasi.  Sebab guru bukan TNI atau POLRI yang siap ditempatkan dimana saja dan kapan saja.

Mungkin bagus juga kalau guru itu seperti tentara yang siap mengajar di daerah tertinggal. Ketika ditugaskan harus berangkat, maka guru tsb siap berangkat meninggalkan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun