Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perilaku Netizen di Media Sosial terhadap Capres Pilihannya

15 April 2019   05:03 Diperbarui: 15 April 2019   05:09 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
silahkan dipilih sesuai hati nurani

Beberapa hari ini, saya melakukan penelitian kecil tentang perilaku netizen di media sosial terhadap capres pilihannya. Supaya saya lebih tahu tentang apa yang ada dalam alam pemikiran salah satu pendukung calon presiden, maka saya memposisikan diri sebagai pendukung capres petahana.

Group Facebook yang tadinya sepi, berubah menjadi ramai. Masing-masing pendukung berusaha keras menampilkan kehebatan capres pilihannya. Sejumlah argumentasi dituliskan dan sejumlah data serta fakta dimunculkan. Ada juga yang menyampaikan info hoaks dan itu dipercaya oleh pendukungnya masing-masing.

Buat admin yang mendukung salah satu paslon, akun saya diblokir, dan di delete. Bagi mereka akun saya adalah akun yang harus dijauhi dari dunia maya. Jangan dibaca karena isinya provokasi terhadap salah satu paslon. Saya tersenyum saja, dan bagi saya ini hal biasa. Saya sudah siap dibully.

Bagi saya ini menjadi hal yang menarik. Lalu saya coba untuk melakukan kembali di group facebook yang saya kelola. Beberapa teman baik, mengirimkan sms, dan menanyakan apa akun facebook saya dihack? Saya katakan tidak, dan ini hanya untuk penelitian saja. Sedangkan untuk pilihan capres saya, hanya Allah yang tahu di bilik suara.

Pemilihan umum harus dilakukan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia biasa disingkat LUBER. Kerahasiaan kita harus terjaga sampai tanggal 17 April 2019. Siapapun calon presiden dan wakil presiden yang akan kita pilih, jangan terlalu fanatik dan membabi buta. Biasa saja dan tak perlu bertengkar hebat sehingga kehilangan persahabatan. 

Persatuan Indonesia harus dijaga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI adalah harga mati dan Pancasila adalah dasar negara kita. Siapapun calon presiden dan wakil presiden yang kita pilih, tidak membuat bangsa ini terpecah belah. Perilaku kita di media sosial harus terkontrol dengan baik. Tidak mudah terprovokasi dan menulis hal-hal yang kurang baik.

Perilaku netizen di media sosial terhadap capres pilihannya, harus mampu menampilkan perilaku yang positif dan tidak saling menjelekkan capres yang mengikuti kontestasi pemilihan umum. Silahkan pilih Jokowi atau Prabowo dengan hati nurani masing-masing. Keduanya adalah orang baik dan merela adalah putra terbaik bangsa Indonesia.

Begitu juga calon wakil presiden republik Indonesia. KH Maruf Amin dan Sandiaga Uno adalah putra terbaik bangsa Indonesia. Mereka sudah melalui proses yang Panjang sehingga terpilih menjadi calon wakil presiden. Kita bisa melihat kompetensi mereka setelah melaihat langsung acara debat presiden di televisi.  Ambil yang baik dan tinggalkan yang buruk.

Suatu hal yang sangat saya sayangkan adalah ketika seorang guru menulis tanpa etika yang baik. Padahal menulis yang baik harus ada dalam guru yang menjadi panutan murid-muridnya. Literasi tik guru dan penguasaan literasi digital guru tak boleh terkoyak hanya karena ingin menjagokan capres masing-masing.

Pilihan capres boleh beda, tapi jangan sampai membuat kita kehilangan kendali dalam berdemokrasi. Perlu saya klarifikasi bahwa saya bukan jurkam atau juru kampanye salah satu paslon. Saya juga bukan relawan mereka. Saya guru sekolah swasta yang bukan aparatur sipil negara (ASN). Saya adalah guru yang merdeka untuk mengungkapkan pendapat saya dimuka publik dan bertanggungjawab.

Selamat memilih tanggal 17 April 2019 dan pastikan bahwa calon presiden pilihan anda yang menang, tanpa info hoaks dan saling menjatuhkan. Persatuan harus dijaga, dan Indonesia tetap jaya. Selamat memilih!
Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun