Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Andaliman Khas Danau Toba

8 April 2019   19:53 Diperbarui: 14 April 2019   12:00 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu (6/4/2019) pagi ini saya ikut acara kumpul dan bincang blogger. Acara ini dimulai pukul.9.00 wib, Omjay mengikuti acara Andaliman Talkshow dengan tema REMPAH ANDALIMAN  di Almond Zucchini Cooking Studio, Jakarta, yang diselenggarakan oleh yayasan doktor sjahrir.

taklshow andaliman
taklshow andaliman
Wow antusiasme yang tinggi dari para peserta diskusi Rempah Andaliman sungguh luar biasa. Andaliman memang memikat dan menggoda untuk diketahui publik. Perlu anda ketahui, Andaliman merupakan rempah-rempah utama di dalam makanan masyarakat Batak campur melayu.

Tanaman Andaliman bisa mengatasi era pemanasan global dengan tanaman lokal. Tanaman Andaliman dan turunannya bisa berkontribusi dalam isu perubahan iklim, kata Ir. Murni Titi Resdiana, MBA (Kantor Utusan Khusus Presiden Bidang Pengendalian Iklim).

Sabun andaliman
Sabun andaliman
Semua makanan di danau toba biasa disajikan untuk upacara adat "Tasak Telu" yang bisa dimasak pakai minyak goreng atau tanpa minyak goreng. Omjay jadi tertarik untuk mencobanya. Katanya sangat bagus buat kesehatan manusia.

Nah pada acara talkshow hari ini, selain membahas apa itu Andaliman, ada disajikan hidangan-hidangan yang menggunakan rempah andaliman seperti sambal atau membuat nasi goreng yang inovatif dan kreatif. Rasanya membuat lidah bergoyang dan bergetar cetar membahana githu.

Icip-icip serta bincang blogger ini dibuka oleh Ibu Amanda Katili Niode mewakili Yayasan DR Sjahrir sebagai penyelenggara dengan penuh kegembiraan. Acara di mulai dengan sambutan hangat dari blogger kolonial, daeng Amril Taufik Gobel.

Produk dari bahan Andaliman sudah go internasional kata ibu Amanda. Hal ini dibuktikan saat pameran di luar negeri, hidangan cepat habis di acara Indonesian Night, Davo. Ide berawal dari mempromosikan tahu Kediri, dan sekarang andaliman danau toba di dunia internasional

Dr. Wan Hidayati, Msi (Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Sumut) berbagi cerita tentang historical Toba Caldera Geopark : ada 5 super yang bisa mengangkat daerah Danau Toba. Blogger terpilih akan diajak melihat langsung. Kami senang sekali mendengarnya.

Ada satu sosok petani diajak ikut dalam acara ini. Inilah tokoh yang telah berdidikasi untuk pencitraan andaliman , Bapak Marandus Sirait . Pak Marandus Sirait dari Taman Eden & pemenang Kalpataru tahun 2005 menjelaskan mengenai khasiat rempah andaliman.

Bapak Marandus Sirait, pemilik taman Eden di Sumut. Menjual medali emas demi menanam pohon Andaliman. Nyaris semua penghargaan pernah diraih Marandus. Salah satunya tahun 2005 penghargaan dari Presiden Jokowi. Berbagai penghargaan sudah beliau raih, kecuali penghargaan kepala desa, seloroh Marandus.

omjay dan pak marandus sirait
omjay dan pak marandus sirait
Penuturan yang jenaka dari bapak ini. "Merawat pohon Andaliman susah-susah gampang. Pohon ini anti kimia, dan harus ada pohon lain sebagai penaungnya," ucap Pak Marandus Sirait. Tanaman seperti rempah andaliman hanya tumbuh di ketinggian 1100 meter dan hanya ada di danau Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun