Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Ramadan Hari ke-25

10 Juni 2018   05:21 Diperbarui: 10 Juni 2018   05:36 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah Ramadan Hari ke-25.

Tak terasa kita telah memasuki hari ke-25 bulan puasa. Banyak suka dan duka kita lalui selama menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan ini.

Di pagi hari yang indah saya mulai kisah ini. Kisah seorang anak manusia yang ingin menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dengan menulis ada sebuah harapan agar dapat dibaca dengan niat berbagi.

Semakin mendekati idul fitri, jamaah sholat subuh sudah mulai berkurang. Begitu juga saat sholat isya dan tarawih di rumah Allah. Masjid menjadi sepi.

Manusia lebih banyak yang berada di mall atau pusat perbelanjaan untuk persiapan lebaran idul fitri.

Ada yang membeli baju baru, sepatu baru, tas baru dan lain lain agar terlihat keren di hari lebaran nanti.

Terkadang saya suka senyum senyum sendiri. Apa yang kita cari dalam hidup ini? Kebahagiaan atau kepuasan diri?

Bila anda ingin bahagia dalam hidup, maka ikutilah ajaran agama. Jalankan perintah agama dengan baik. Al quran dan hadist jadi panduan hidup kita. Insya Allah kita akan bahagia di dunia dan akhirat nanti.

Namun jika yang anda cari kepuasan hidup, maka bersiaplah untuk tidak bahagia. Sebab anda tak akan pernah puas dengan apa yang sudah diraih. Hawa nafsu membelegu diri.

Puasa mengajarkan kita untuk mampu melawan hawa nafsu agar kita mampu menjadi orang yang bertakwa kepada Ilahi.

Ketakwaan akan mendatangkan kebahagiaan. Hidupnya akan dipenuhi dengan kebaikan demi kebaikan. Hanya memberi tak harap kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun