Kisah Ramadan Hari Ke-23
Alhamdulilah pukul 05.40 wib saya sudah berada di sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah lancar pagi ini. Peserta I'tikaf di masjid Baitul Ilmi satu per satu saya lihat meninggalkan masjid.Â
Mereka pergi dulu untuk menjemput rezekinya. Barisan motor terlihat banyak sekali. Pertanda semalam banyak peserta I'tikaf yang menginap di masjid Baitu Ilmi yang terletak di dalam komplek sekolah Labschool Jakarta.
Sebenarnya kepengen juga menginap dan I'tikaf di hari-hari terakhir bulan Ramadan. Tapi istri minta ditemani. Kolesterolnya tinggi, dan agak kurang enak badan katanya. Sebagai suami tentu saya tak tega meninggalkan istri sendirian. Jadi kami berdua saja di rumah. Sambil membetulkan dan mengajari istri membaca Al-Quran.
Rencana hari ini, saya tidak akan pulang sore. Selesai kegiatan di sekolah langsung pulang ke rumah. Teman-teman wali kelas pagi ini membagi raport anak-anak kelas 7 dan 8 SMP Labschool Jakarta. Guru yang bukan wali kelas agak bebas mengatur kegiatannya hari ini. Saya sendiri fokus untuk menyelesaikan desertasi yang belum selesai juga direvisi.
Sampai di lab komputer, saya membuka laptop dan mulai menuliskan kisah ini. Sendiri di dalam ruangan sambil mendengarkan lantunan ayat suci al-quran yang dibacakan oleh Muzammil Hasballah di chanel youtube.com. Suaranya merdu sekali terdengar di telinga. Teman-teman bisa mendengarkan dan menontonnya di https://youtu.be/m_47v5-7l9s.
Terkadang dalam kesendirian kita menjadi lebih bijaksana menyikapi kehidupan. Begitu banyak nikmat Allah, namun sayangnya banyak manusia yang kurang bersyukur dan menjadi kufur. Semoga kita dijauhkan dari kekufuran dan mampu menjadi orang yang bersyukur. Aamiin.
Allah SWT berfirman dalam Alquran yang artinya, "Jika kalian bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku akan tambahkan nikmat tersebut kepada kalian, dan jika kalian kufur maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Mensyukuri nikmat Allah SWT adalah keharusan yang dilakukan manusia, karena sangatlah banyak nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Begitulah pesan yang saya baca di harian republika online.
Teruslah menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur supaya kenikmatan hidup terasa indah. Kita pun akan mencapai derajat takwa. Derajat yang dicita-citakan manusia yang sadar dirinya makhluk yang lemah. Puasa adalah salah satu cara kita untuk menjadi orang yang pandai bersyukur. Dengan berpuasa kita akan mampu untuk menahan segala godaan duniawi. Bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar saja.
Semoga puasa kita di hari ke-23 ini menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kita pun menjadi hamba Allah yang sukses dalam meraih kemenangan di bulan Ramadan. Bulan yang penuh Rahmah dan Maghfiroh. Bulan yang di dalamnya turun ayat-ayat suci Al-Quran. Semoga pula kita mampu mengamalkan apa yang terkandung dalam kitab suci umat Islam. Â Aamiin.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Kunjungi http://wijayalabs.com
