Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mata Pelajaran TIK Dihapus dalam Kurikulum 2013

27 Februari 2018   15:40 Diperbarui: 27 Februari 2018   16:07 5814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran TIK adalah salah satu mata pelajaran yang membekali peserta didik untuk bisa mengoperasikan komputer. Mata pelajaran TIK juga mempelajari tentang sejarah perkembangan komunikasi yang dulu sangat sederhana sampai perkembangan komunikasi yang canggih seperti saat ini.

Kurikulum KTSP adalah salah satu kurikulum yang memuat mata pelajaran TIK sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada peserta didik. Namun, sekarang kurikulum KTSP sudah tidak digunakan lagi dan sekarang sudah digantikan dengan kurikulum 2013.

Pelajaran TIK dikurikulum 2013 sudah dihapus dan TIK hanya dijadikan sebagai bimbingan saja. Sangat disayangkan dengan adanya penghapusan mata pelajaran TIK yang pada dasarnya mata pelajaran ini sangat penting untuk perkembangan generasi bangsa indonesia pada jaman era teknologi komputasi seperti sekarang ini.

Pelajaran TIK yang perlu direvisi adalah materi pelajarannya harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman now dan perkembangan teknologi. Jangan malah dihapuskan mata pelajaran TIK, tapi justru bagaimana cara meningkatkan materi pelajarannya agar lebih berkembang sesuai perkembangan zaman.

Ujian Nasional misalnya, sekarang sudah ada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Bagaimana bisa UNBK diterapkan tanpa ada mata pelajaran untuk membekali para siswa agar terbiasa mengoperasikan komputer.

Tidak semua peserta didik itu mempunyai komputer atau laptop pribadi di rumah. Bagi orang tua siswa dengan ekonomi diatas rata-rata, masalah seperti ini bisa mereka atasi dengan cara membelikan anak-anak meraka komputer atau laptop dan bahkan membekali anak-anak mereka dengan kursus komputer. Tapi, bagaimana nasib para siswa dengan ekonomi orang tua siswa dibawah rata-rata?

Untuk membelikan anak-anak mereka seragam sekolah dan untuk memberi anak mereka uang jajan saja terkadang mereka kesulitan. Kasihan bagi mereka peserta didik yang tidak terbiasa mengoperasikan komputer, konsentrasi mereka akan terbagi dengan mengingat-ingat cara menggunakan mouse yang mungkin hanya dilakukan beberapa kali pertemuan pelatihan mengerjakan UNBK oleh pihak sekolah. Seharusnya konsentrasi mereka fokus untuk mengingat-ingat materi pelajaran yang sudah mereka terima dari bapak ibu guru di sekolah.

Memang benar anak TK saja sudah bisa membuka game online, membuka facebook, membuka situs-situs internet dan membuka media sosial. Tapi, apa mereka sudah dibekali dengan mata pelajaran yang bisa membimbing mereka untuk berinternet yang baik dan benar tanpa harus membuka situs-situs yang dilarang bagi anak-anak dibawah umur?

Oke. Pelajaran agama misalnya kita contohkan untuk bisa membimbing mereka agar tidak membuka situs-situs yang dilarang bagi anak-anak dibawah umur. Tapi, apakah pelajaran agama bisa membimbing orang tua mereka untuk belajar cara memblokir alamat situs-situs yang dilarang bagi anak-anak dibawah umur pada web browser handphone, laptop dan komputer peserta didik?

Menurut saya sebagai penulis artikel ini, mata pelajaran TIK adalah satu-satunya mata pelajaran yang bisa mengatasi masalah seperti tadi dengan cara berkerja sama dengan orang tua dengan memberi siswa tugas "Pekerjaan Rumah (PR)" yang melibatkan orang tua dalam penyelesaiannya..

Memang benar 30% daerah indonesia belum teraliri aliran listrik dan sisanya 70% sudah teraliri listrik. Listrik adalah salah satu penunjang pokok akan pelajaran TIK di sekolah-sekolah. Tapi, sangat disayangkan hanya gara-gara 30% daerah yang belum teraliri listrik dan yang jadi korban justru 70% daerah yang sudah teraliri listrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun