Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kurikulum TIK Masa Depan

1 September 2016   10:37 Diperbarui: 1 September 2016   10:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Usul yang bagus dari pak lucky di group WA KOGTIK:

 Om Jay dan teman2 guru, usul saya utk kurikulum TIK adalah kita membatasinya dalam Framework sebagai sasaran dan fokus kita. Mengapa? karena dunia IT itu terlalu luas dan dinamis, tidak mungkin kita guru mengajarkan semuanya, dan tidak mungkin kita juga mengetahui semuanya.

 Frameworknya juga hrs fleksibel, tidak hanya mempertimbangkan aplikasi termutakhir, tapi apakah apps itu bisa bertahan lama?

 Saya usul framework kita terbagi tiga yaitu:
 1. Attitude,
 2. Knowledge
 3. Skill.

 Jadi tiap bab pelajaran kita terbagi tiga bagian, awalnya adalah Attitude apa yg ingin kita capai melalui bab tersebut? Baru Pengetahuannya, dan yang terakhir adalah Skill nya...

 Jadi kurikulum walaupun tanpa komputer, seperti sekolah yg tidak memiliki infrastruktur tersebut, asal sudah mencapai Attitude dan Knowledge, dpt dianggap telah mencapai kompetensinya...

 Bagian skill terbagi dua, yaitu skill dasar, dan skill pengembangan, sesuai kemampuan guru dan perangkat sekolah masing2...

 Dibukunya hanya mencantumkun skill dasar  sementara skill pengembangan hanya sebuah konsep apa yg bisa dilakukan. Umpama satu sekolah mengajarkan Pascal, yg lain bisa PHP, Phyton dsbnya...

 jadi Kurikulumnya bisa menjangkau mulai dari yg tidak punya infrastruktur dan guru yg tidak punya skill, sampai pada sekolah yg memiliki keduanya dalam tahap lanjut...

 Tahap lanjutnya tidak di cover atau akomodasi dalam bukunya, tapi diapresiasi dalam olimpiade TIK tahunan, seperti yg teman2 telah lakukan...

 Kerinduan saya adalah sebuah kurikulum TIK yang kuat dalam karakternya. Menanamkan cinta bangsa dan tanah air melalui mencintai produk2 digital dalam negeri. Menghormati hak cipta, dan memotivasi kreativitas. Sebuah karakter yg menolak dijajah secara digital dan mulai mengembangkan teknologi yg sesuai dgn karakter bangsa...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun