Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Caranya Membuat dan Menyusun Buku Ajar yang Berkualitas?

12 April 2013   21:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 11 april 2013 saya diminta menjadi nara sumber teknik penyusunan buku ajar. Para pengajar bp2ip dari departemen perhubungan meminta saya untuk berbagi pengalaman dalam workshop penyusunan buku ajar di hotel jayakarta, anyer banten.


Sebenarnya, menyusun buku ajar tidaklah terlalu sulit asalkan kita mampu mengumpulkan bahan-bahan bacaan yang ada dan mengembangkannya dalam bahasa yang mudah dipahami peserta didik. Pengalaman saya membuat dan menyusun buku ajar untuk peserta didik lalu diterbitkan oleh penerbit besar tidaklah mudah. Kesulitan akan berbuah kemudahan ketika kita fokus dalam mengerjakannya dan tahu tujuan ke arah mana buku itu akan dituliskan. Oleh karena itu, outline atau daftar isi itu penting dalam menyusun buku ajar yang berkualitas. Kita pun membutuhkan jasa seorang editor agar bahasa yang digunakan mudah dipahami.

Dalam workshop penyusunan buku ajar, saya mencoba mempraktikkan hal-hal yang sangat sederhana. Saya mencoba menguji mereka dengan membuat sebuah karangan tentang indahnya alam desaku. Dari praktik menulis itu saya dapatkan puluhan cerita dengan versi berbeda dan menarik. Mereka bercerita tentang keunikan desanya masing-masing. Saya mencoba menampilkan slide dengan wajah pengunungan berlatar sawah yang saya ambilkan fotonya di daerah Garut, Jawa Barat.

Ketika kita menulis dengan persepsi kita, maka akan banyak didapatkan tulisan dengan pemikiran masing-masing. Oleh sebab itu dalam pembuatan atau penyusunan buku ajar, kita sudah harus tahu dulu materi atau kompetensi apa yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dari situlah kita dapat mengembangkannya menjadi beberapa bab. Hal-hal yang sifatnya teoritik, anda bisa mencarinya di google, dan anda akan dapatkan materi penyusunan buku ajar dari berbagai pakar. Bagi saya, intinya sama, mereka mengajarkan kita untuk membuat buku ajar yang berkualitas.

Ciri buku ajar yang berkualitas adalah disukai pembaca dan mereka mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang didapatkan dari buku yang dibacanya. Hal itulah yang saya sampaikan kepada 40 orang pengajar bp2ip tangerang yang banyak sekali pengalamannya di bidang pelayaran dan kelautan. Mereka sengaja menginap di hotel jayakarta Anyer untuk menyusun buku ajar yang baik dan berkualitas.

Saya memotivasi meraka untuk membuat buku ajar kelas dunia dengan mencontoh buku-buku dari luar negeri yang mereka dapatkan. Terus terang saya juga banyak mendapatkan ilmu dari dialog tanya jawab yang mereka kemukakan. Terutama tentang slide cara membuat buku ajar yang belum saya tampilkan.

Lalu bagaimanakah menyusun buku ajar yang berkualitas? Langkah pertama adalah kumpulkan buku-buku bagus menurut anda yang dapat digunakan sebagai referensi dalam kita menyusun buku ajar. Kedua, pelajari cari penulisnya menyampaikan pemikirannya lewat buku, dan perhatikan gaya menulisnya, dan ketiga fokus dengan buku yang akan kita susun agar materinya tak melenceng jauh dari standar kompetensi atau kompetensi dasar yang sudah disepakati bersama.

Pengalaman saya membuat buku ajar adalah lebih enak membuatnya bersama tim daripada sendirian. Dengan membuat buku ajar bersama tim, buku itu akan menjadi saling melengkapi karena setiap orang memiliki kontribusi dari pandangannnya masing-masing. Di sinilah terjadi kolaborasi dan kerjasama saling melengkapi daftar bacaan agar buku ajar dilandasi dari teori-teori yang ada dan bukan hanya pemikiran sendiri. Hasilnya akan sangat dahsyat bila kita mampu berkolaborasi dengan baik dalam pembuatan buku ajar.  Selamat mencoba!


Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun