Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Banyak Cocok Sedikit Cekcok (Resensi Buku karya Julianto Simanjuntak)

2 Maret 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13303971741705234525

[caption id="attachment_163749" align="aligncenter" width="590" caption="Buku-buku Karya Julianto Simanjuntak"][/caption]

Sambil mengawas Try Out Matematika di sekolah, saya sempatkan diri membaca buku karya Julianto Simanjuntak. Judulnya, "Banyak Cocok, Sedikit Cekcok" sebuah judul yang sangat menggoda. Saya pun larut dalam seni memilih teman hidup dan berpacaran dewasa. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok dibaca oleh mereka yang belum menikah atau mereka yang sudah menikah tapi mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya.

Buku yang diterbitkan oleh yayasan peduli konseling nusantara (PELIKAN) dengan jumlah 122 halaman, dan ukuran buku 11 x 18 cm ini, membuat saya senyum-senyum sendiri membacanya. Mungkin anda akan mengalami apa yang saya alami bila telah membaca buku ini secara menyeluruh. Apalagi, beberapa tulisan beliau ini sudah pernah saya baca di blog keroyokan kompasiana.com. Jumlah pembaca tulisan beliau juga sungguh luar biasa responnya, dan tidak pernah sepi dari komentar. Banyak kompasianer yang menyukai tulisan pak Julianto Simanjuntak, dan sering sekali masuk headline dan kolom terekomendasi.

Buku "banyak cocok sedikit cekcok" adalah judul buku yang diambil dari salah satu judul artikel dalam buku ini di halaman 15. Dimana berkisah tentang ketertarikan seseorang kepada orang lain yang berlawanan jenis. Mulai dari daya tarik fisik, kedekatan jarak, timbal balik, keserupaan, dan penghalang-penghalangnya. Tentu akan seru bila anda sudah membacanya.

Penulis buku menuliskan bahwa banyak cocok lebih oke daripada sedikit kecocokannya. Pernikahan yang sepadan tentu akan terasa nyaman, dan aman. Jika anda banyak cocoknya dengan pasangan, maka akan sedikit cekcoknya. Itulah pesan penting yang saya tangkap dalam buku yang menarik ini.

Kesepadanan yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan anda dalam mencari jodoh adalah sepadan dalam hal fisik, latar belakang ekonomi, faktor pendidikan, iman (keyakinan teologis), dan kepribadian (karakter). Anda harus mengenal betul pasangan anda dan banyak cocok akan sedikit cekcok dalam kehidupan rumah tangga yang akan dibangun.

Buku ini juga membantu orang tua untuk membimbing anak-anaknya memilih sahabat dan menemukan teman hidup. Selain itu, menjelaskan kepada pembaca manfaat pernikahan dan bagaimana mempersiapkannya. Di dalam buku ini ditekankan bagaimana menghindari jebakan-jebakan selama masa pacaran serta pentingnya kesepadanan dalam perkawinan.

Buku banyak cocok sedikit cekcok juga menjelaskan arti pacaran yang dewasa, dan pembaca mendapatkan paparan penting lainnya, yaitu bagaimana mengalami pacaran jarak jauh, soal pertunangan, kehamilan di luar nikah hingga menunda perkawinan. Penulis buku juga menyerankan pentingnya melakukan tes kepribadian dan tes pranikah.

Ada 16 artikel dalam buku ini. Dimulai dari universitas keluarga sampai  mudahnya jatuh cinta sulitnya bilang cinta. Namun bagi saya, hal terpenting dalam buku ini adalah pentingnya tes kepribadian, dan jangan pernah menjadi  pengemis  cinta. Pelajari alarm cinta, sebab cinta punya tanda. Jika tidak ada tanda-tanda, sebaiknya tunda dulu menyatakannya. Cinta sejati bisa menguasai diri. Tunggu waktu yang tepat sampai anda yakin bahwa sahabat atau orang yang anda sukai itu menunjukkan respon bahwa diapun memperhatikan anda. Itulah alarm cinta yang dimaksudkan penulis buku ini yang dituliskan dengan cara jenaka. Saya menyebutnya kisah nyata yang telah dialami sendiri penulisnya secara langsung dalam mengungkapkan cintanya. Tak salah, bila istri penulis  (Roswitha Ndraha) bersedia menjadi editornya langsung dalam pembuatan dan pengeditan buku yang bagus ini.

Terakhir, saya ingin mengutip sedikit tulisan pak Julianto Simanjuntak. Saya menyebutnya bang Juli. "Jangan pernah mengemis cinta. Cinta sejati tak bertepuk sebelah tangan. Jangan pernah membangun hubungan cinta di atas perasaan takut. Dalam cinta tak ada ketakutan, sebaliknya justru keberanian, sejahtera, dan penguasaan diri".

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun