Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money

Berbisnis Itu (Tidak) Mudah

18 Januari 2011   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_85498" align="aligncenter" width="461" caption="Berbisnis itu (tidak) Mudah"][/caption]

Setelah membaca buku Berbisnis itu (tidak) Mudah, yang saya pinjam dari pak Reflusmen, maka alangkah sayangnya bila pengetahuan yang saya baca dari buku ini tidak saya bagikan. Untuk itu saya akan meresensinya dari pandangan seorang pendidik.

Arifin Panigoro adalah pendiri kelompok usaha Medco. Beliau lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Mulai merintis usahanya dengan mendirikan usaha jasa Instalasi Listrik CV Corona Electric. Lulus dari Teknik Elektro ITB pada 1973.

Kegigihan beliau dalam mengembangkan usahanya akhirnya mengantarkan beliau mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang akademik dari almamaternya, ITB, yang menggganjarnya gelar doctor honoris causa dalam kegiatan technopreneurship pada 23 Januari 2010.

Industri minyak dan gas adalah urat nadi utama bisnis Arifin Panigoro dan keluarganya. Beliau adalah pendiri perusahaan Medco Energi Internasional Tbk, yang kini menjelma menjadi perusahaan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi di dalam dan luar negeri.

Beliau memiliki titik kepedulian yang tinggi dalam pewarisan corporate values kepada generasi muda yang akan mengelola Medco kelak. Dalam konteks pengembangan usaha Medco, corporate values memiliki posisi penting.

Ada 9 hal penting yang bisa didapat dari pengalaman seorang pengusaha seperti Arifin Panigoro (AP), yaitu:

  1. Intuisi, mampu memadukan kata hati dan akal sehat
  2. Kesetaraan, bersikap adil pada lawan sekalipun
  3. Kejujuran, jujur akan membuat kita langgeng dalam bekerja
  4. Percaya Diri, yakinkan diri, dan pengaruhi orang lain
  5. Jejaring, carilah teman sebanyak mungkin
  6. Tanggung Jawab, tunaikan kewajiban, dan hadapi persoalan
  7. Sumber Daya Manusia, pilih yang terbaik, dan berdayakan
  8. Inovasi, berkarya tanpa jeda dan jeli melihat peluang usaha
  9. Peduli, menumbuhkan  Entreprenership

Bagi Arifin Panigoro, menjalankan sebuah bisnis itu perlu intuisi, yang memadukan kata hati dan akal sehat. Beliau berhasil memadukannya dan akhirnya membuat perusahaannya tetap eksis sampai saat ini.

Ia mencontohkan situasi pada saat Medco bermaksud membeli perusahaan minyak Stanvac yang bernilai US$ 60 juta. Memang harga yang fantastis, dan itu belum termasuk kalkulasi biaya operasionalnya nanti. Dalam dunia bisnis minyak bumi, investasi sebesar itu belum tentu langsung bisa kembali. Boleh jadi perhitungan itu meleset, yang hanya berarti bunuh diri. Namun deretan risiko yang tampak tidak membuat semangat AP surut. Justru sebaliknya. "Gue pingin Medco menang." Itulah yang dikatakannya kepada karyawan-karyawannya. Maka dengan kekuatan kata hati dan bergulat dengan penawaran-penawaran, jadilah Medco mengeluarkan total dana sebesar US$ 88 juta, dan berhasil mengambil alih Stanvac. Kini bernama PT Exspan Nusantara. Namun, intuisi hanyalah langkah awal. Berikutnya diperlukan kerja keras. Agar investasi bisa kembali, Perusahaan yang dipimpinnya harus menemukan cadangan minyak sebesar 10 juta barel di daerah operasi Stanvac. Ini hal yang sulit, meski bukan mustahil. Maka berlangsunglah proses ikhtiar yang memerlukan ketekunan dan tentunya kerja keras untuk menemukan emas hitam tersebut di sepanjang daerah Sumatera Selatan. Ternyata ikhtiar tersebut tidak sia-sia, karena di luar perkiraan, dua di antara lapangan minyak yang ada menyemburkan minyak sebesar 200 juta barel! Penemuan itu tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara pada 1996.

Bila anda membaca sosok Arifin Panigoro, maka anda membutuhkan kesabaran. Salah satu sebabnya tak lain dari kuatnya sorotan publik terhadap figur Arifin, baik sebagai pebisnis, politisi, maupun sebagai sosok yang berkiprah dalam berbagai kegiatan filantropi.

Selama 30 tahun perjalanan kariernya, secara intuitif Arifin ternyata terus berusaha membangun prinsip-prinsip dan etika sebagai pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun