Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Membongkar Mitos Selaput Dara dan Keperawanan

19 Desember 2019   07:13 Diperbarui: 19 Desember 2019   19:46 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan. Sumber: teenvogue.com

 

"Always be careful of what you hear about a woman. Rumors came from either a man who can't have her or a woman who can't compete her." -Unknown-

Beberapa waktu lalu kita dikagetkan oleh pemberitaan tentang seorang atlet senam berinisial SAS asal Kediri, Jawa Timur yang dipulangkan dan batal mengikuti SEA Games karena 'kabarnya' dituduh tidak perawan oleh pelatihnya. Sontak kabar tersebut memicu kemarahan publik karena keperawanan perempuan masih saja menjadi komoditas bahkan untuk hal-hal yang nggak nyambung dengan keperawanan itu sendiri. Meskipun kebenarannya masih simpang siur, namun tetap saja ini memicu amarah karena seakan-akan nilai seorang perempuan hanya diukur oleh sesuatu yang ada dalam alat kelaminnya.

Keperawanan adalah isu sensitif entah sejak kapan. Namun, ia selalu menjadi standar untuk mengukur moral dan nilai seorang perempuan. Misalnya, para orangtua selalu mewanti-wanti anak perempuan mereka untuk berhati-hati dalam bergaul, terutama dengan lelaki. Hal ini dimaksudkan agar keperawanan si anak perempuan tetap terjaga dan dapat menjadi persembahan untuk lelaki yang menikahinya.

Keperawanan sudah lazim menjadi syarat bagi seorang perempuan untuk dipinang lelaki baik-baik. Selain untuk urusan menikah, keperawanan juga sempat menjadi syarat masuk sekolah kedinasan tertentu bahkan jika hendak menikah dengan seorang tentara. 

Tes keperawanan ini biasanya dilakukan oleh rumah sakit yang ditunjuk oleh pihak si lelaki berdinas, misalnya rumah sakit tentara. Seorang temanku hampir mengalami tes keperawanan karena akan menikah dengan seorang tentara. Namun, ia lumayan beruntung karena kala itu tes keperawanan hanya sebagai opsi, bukan lagi kewajiban. Padahal sebelumnya, tes keperawanan menjadi semacam horror bagi para perempuan yang menjalin kasih dengan abdi negara ini. Mitos ini bikin super eneg, tahu!

Ada juga seorang temanku yang punya miom dalam rahimnya dan harus menjalani berbagai pemeriksaan. Salah satu pemeriksaan miom kan dengan memasukkan alat tertentu melalui vagina sehingga alat itu mencapai rahim dan tentu saja sampai ke si miom.

Nah, karena dia belum pernah melakukan hubungan seksual, dia merasa khawatir karena alat pemeriksa miom akan memasuki vaginanya sebelum dimasuki penis lelaki yang menjadi suaminya. Aku syok dong mendengarnya, karena dia lebih peduli pada penis lelaki yang kelak jadi suaminya dibandingkan kesehatan rahimnya sendiri. 

Menurutku, kesehatan rahim dan tubuh dia secara keseluruhan jauh lebih utama ketimbang kepuasan suaminya kelak karena menikahi perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Sebab kalau berubah jadi kanker ganas miom kan bisa menjadi penentu hidup dan matinya temanku itu.

Tahun 2013 silam ada seorang teman kosanku yang terjatuh dari toilet saat pipis. Peristiwa itu terjadi di apartemen tempat keluarganya tinggal di Kalibata. Soalnya, kosanku waktu itu menggunakan WC jongkok sehingga nggak mungkin orang bisa terjatuh saat nongkrong. "Pas diperiksa ke dokter, untuk anak saya masih perawan," ujar Ibu temanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun