Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Investasi di 1000 Hari Pertama Kehidupan

2 November 2018   07:52 Diperbarui: 4 November 2018   18:20 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayi kecil yang imut, dengan memandangnya saja mampu menyenangkan hati. Sumber: orami.co.id


ISI PIRINGKU, PENUHI NUTRISI IBU DAN ANAK

Nah,  karena 1000 HPK merupakan masa emas, maka Ibu dapat menggunakan konsep  Isi Piringku yang merupakan standarisasi Kementerian Kesehatan untuk  pemenuhan nutrisi setiap kali makan. Jadi, setiap kali makan piring ibu  harus berisi makanan pokok sebagai sumber karbohidrat, lauk pauk,  buah-buahan, sayuran dan segelas air. 

Contoh menu sarapan pagi: dua buah kentang kukus, orak air telur, capcay, sebuah pisang, sebuah  mangga dan segelas air. Boleh juga ditambah dengan segelas susu khusus  untuk ibu hamil.


Agar  ibu dan janin sehat, harus juga didukung dengan olahraga ringan khusus  ibu hamil selama 30 per hari dan istirahat yang cukup. Kalau sudah  melahirkan, maka menu pada isi piring ibu mulai ditingkatkan ragamnya,  bahkan harus makan lebih banyak jenis makanan yang memperbanyak Air Susu  Ibu  (ASI) seperti kacang-kacangan, misal kacang kedelai.

Bahkan  jika bayi sudah mulai pada usia untuk makan Makanan Pendamping Asi  (MPASI), konsep isi piringku juga harus diterapkan untuk si kecil,  sehingga bayi tidak hanya mengonsumni menu tunggal. Isi Piringku untuk  bayi dan batita harus beragam dan memiliki kandungan protein hewani  lebih banyak untuk membantu pertumbuhannya. Sebab, pada masa  pertumbuhannya bayi dan batita memerlukan asupan protein hewani lebih  banyak dibandingkan orang dewasa. 

Syarat  MPASI pertama harus mengandung nutrisi makro (protein dan lemak) dan  nutrisi mikro (zat besi, seng, vitamin A, vitamin B).  Nah, makanan yang mengandung sumber nutrisi makro dan mikro adalah ikan,  daging ayam, daging sapi, dan bubur susu. Daging merupakan makanan yang  dianjurkan WHO sebagai MPASI pertama, karena kandungan nutrisi seperti  zat besi, protein, lemak, dan vitamin dari daging lebih mudah diserap  tubuh. Selain itu, daging dan ikan juga bagus karena mengandung lemak  yang sangat dibutuhkan bayi dan batita untuk mendukung pertumbuhan otak  mereka. Baca ini ya:Panduan MPASI

Contoh menu MPASI bayi usia 6 bulan: semangkuk kecil campuran hati ayam kukus yang telah dilembutkan dan  pure labu. Kemudian jika ASI dari ibu tidak mencukupi kebutuhan bayi,  maka bayi boleh diberi minum susu formula. Pilihlah susu formula yang  direkomendasikan dokter anak alias jangan asal mengikuti iklan di  televisi. 

Setelah  bayi mendapatkan MPASI pertama pada usia 6 bulan, makanan bayi  selanjutnya dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan pertumbuhan dan  perkembangannya hingga usia 2 tahun. Setelah dua tahun, anak resmi deh makan dengan "family food" alias makanan keluarga, meskipun porsinya masih sedikit dan tetap harus  mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung protein hewani untuk  menunjang tumbuh kembangnya. 

Hm,  ternyata repot dan mahal ya mengurusi bayi alias si manusia kecil.  Belum lagi jika ditambah dengan perawatan kesehatan rutin seperti  imuniasi dan sebagainya. Terlebih manusia dewasa juga harus menyediakan  fasilitas lain seperti air bersih, sanitasi, kasih sayang, lingkungan  yang aman dari pencemaran dan sebagainya. 

Ya,  itulah  syarat yang harus dipenuhi dalam berinvestasi pada seorang manusia jika  ingin anak kita tumbuh sebagai manusia yang sehat, cerdas, berdaya  saing tinggi dan bagian dari SDM unggul bangsa ini.  Karena bagaimanapun juga, kualitas SDM memberi pengaruh signifikan pada  baik atau buruknya kehidupan sebuah bangsa. Dan kita semua harus peduli  masa depan bangsa ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun