[caption id="attachment_256485" align="aligncenter" width="365" caption="Belalang di Saudi,banyak peminatnya serta harganya mahal.(foto:dari www.indonesian.irib.ir)"][/caption] Ketika 4 hari yang lalu saya pergi ke kota Al Hail,ibukota sekaligus nama sebuah provinsi di Saudi bagian tengah,bagaimana herannya ketika saya menemukan ada yang menjual Belalang dalam sebuah mobil Pick-up ukuran sedang,penuh Belalang berkarung-karung.Dikemas dalam karung yang sudah dibungkus kantong plastik ukuran 5-10 kg atau lebih sesuai harga jualnya. Sayang sekali saat itu tidak membawa kamera ponsel,karena sedang dalam perjalanan bekerja dan mampir Jumatan di Al Hail.Sehabis bubaran jumatan di halaman mesjid kami menemukan pedagang Belalang itu. Konon perdagangan Belalang untuk sementara saat ini tidak diizinkan oleh pemerintah Saudi,karena takut bukan hasil buruan tetapi Belalang yang sudah terkontaminasi oleh racun obat semprot pertanian,yang sedang dilakukan operasi penyemprotan masal di Saudi.Namun harga dan permintaan pasar yang mahal dan laku,membuat sejumlah petani yang "nakal' berdagang secara kucing-kucingan dengan petugas setempat. Biasanya mereka berdagang hanya selintas saja,di halaman mesjid setelah bubar jumatan.Secara hukum syariat Islam,Belalang termasuk makanan halal,yang jadi alasan dilarang oleh Kerajaan Saudi saat ini karena alasan kesehatannya,dimana dikhawatirkan ada racun obat yang asalnya disemprotkan petani kepada perkebunannya.Dan Saudi terkenal ketat dengan hal kebersihan dan pengawasan kesehatan makanan dan minumannya. Belalang hasil buruan yang bebas obat semprot hasil dari buruan asli,suka dijadikan bahan makanan untuk menu-menu restauran mahal di sini.Atau adapula yang diekspor ke luar Saudi. Seperti dikutip dari situs indonesian.irib.ir (13/4),memuat berita,bahwa upaya pencegahan perdagangan Belalang dari lembaga terkait telah menciptakan harga Belalang jadi mahal dan naik.Lebih jauh situs ini melaporkan,harga satu kantong plastik belalang saat ini bisa mencapai harga tertinggi 5000 riyal Saudi.Setara dengan 12 juta rupiah per kantong ukuran 10kg atau lebih. Menurut pengalaman penulis,sejumlah daerah-daerah pertanian dan perkebunan dari Al-Hail,Al Ghassim,Buraidah dan Al Abha sampai ke sekitar Madinah merupakan daerah hidupnya Belalang gurun.Mereka sebelumnya menyerang tanaman perkebunan yang ditanam di sana . Gelombang paling massif Belalang  menyerang perkebunan di Saudi bisa mencapai empat kilometer persegi jumlahnya.Dikutip dari koran al-Iqtisadiya yang dilaporkan situs indonesian.irib.ir. *** Saya tidak percaya di awal mendengar kabar ada Belalang yang berkwintal-kwintal dijual di Saudi,ketika teman-teman TKI mengobrol tentang ini.Tetapi pengalaman kemarin melihat sendiri di halaman sebuah mesjid,sehabis jumatan di Al-Hail.Keraguan itu berubah menjadi heran yang sangat,menyaksikan belalang sampai satu truk penuh,seperti layaknya rumput makanan ternak saja. Mungkinkah di tanah air untuk dikembangkan budi daya beternak Belalang sebagai peluang bisnis masa depan...? [caption id="attachment_256488" align="aligncenter" width="365" caption="Belalang yang sudah dikemas (foto milik: indonesian,irib,ir)"]