Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terpesona dengan Keindahan Pulau Kelor dan Bidadari di Flores

24 September 2014   17:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:42 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flores, sebuah pulau yang selama ini hanya membaca dan melihat di peta. Hingga suatu hari, saya mendapat tugas kesana. Yang menambah semangat adalah mendapat penempatan tugas di Labuan Bajo, yang belakangan ini menjadi mendunia karena komodo nya.

Sebelum berangkat, sepertinya penting untuk mencari informasi tentang Flores. Flores, dari bahasa Portugis yang berarti "bunga" berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Flores termasuk dalam gugusan kepulauan Sunda kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km². Pulau Flores bersama Pulau Timor, Pulau Sumba dan Kepulauan Alor merupakan empat pulau besar di Provinsi NTT yang merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia dengan 566 pulau. Flores, dengan luas, jumlah penduduk dan sumber daya baik alam maupun manusia yang dinilai cukup memadai, kini tengah mempersiapkan diri menjadi sebuah provinsi pemekaran di NTT. Di ujung barat dan timur Pulau Flores ada beberapa gugusan pulau kecil. Di sebelah timur ada gugusan Pulau Lembata, Adonara dan Solor, sedangkan di sebelah barat ada gugusan Pulau Komodo dan Rinca. Ah, seperti sedang belajar Geografi lagi...

Perjalanan rasanya lumayan panjang, memakan waktu sekitar 3 jam (Jakarta-Denpasar 1.5 jam dan Denpasar-Labuan Bajo 1.5 jam), belum termasuk delay di Denpasar sekitar 1 jam. Dan akhirnya, sampailah di Labuan Bajo disambut dengan oleh sang mentari yang terlalu semangat bersinar. Bandara Komodo masih baru, masih banyak pembenahan. Yang mengejutkan, tempat rapat kantor dipilih yang lumayan jauh dari kota, dan setelah melewati jalan aspal sekitar 20 menit, mulailah perjalanan ke hotel yang jalannya masih tanah kering, tidak rata, sangat berdebu dengan pepohonan kering di sisi kiri kanan. Suatu hal yang rasanya aneh, menuju hotel tapi harus terguncang-guncang seperti lagi off road sekitar 10 menit.

[caption id="attachment_361270" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan tanah kering dan berdebu menuju hotel"][/caption]

Sebelum memulai kegiatan, pagi-pagi ada waktu untuk mendaki bukit yang katanyabernama bukit Cinta. Entah kenapa dinamakan seperti itu. Ceritanya, dahulu di daerah itu, signal sulit didapat sehingga harus mendaki tempat yang tinggi sambil membawa handphone dan mencari tempat yang paling kuat mendapat signal. Ada-ada saja…

[caption id="attachment_361263" align="aligncenter" width="300" caption="Sinar keemasan matahari terbit dari atas bukit Cinta"]

14115289081214016063
14115289081214016063
[/caption]

Setelah kegiatan selama dua hari selesai, maka tibalah waktunyabersenang-senang. Dibantu oleh teman, kami menyewaperahu, namun bukan ke Pulau Komodo atau Rinca tempat kadal raksasa itu berada, karena ada teman yang lagi haid, maka tidak disarankan untuk datang kesana. Komodo-komodo itu indera penciumannya sangat tajam dan bisa menjadi beringas jika mencium aroma darah. Daripada ada kejadian yang tidak diinginkan, maka tujuan kami adalah pulau Kelor dan pulau Bidadari. Lho, kenapa namanya sama dengan pulau di Kepulauan Seribu ya?

Bagi yang suka snorkling, bisa menyewa alatnya di kantor dekat dermaga tempat perahu berangkat. Harganya cukup murah, Rp 30.000,- tanpa dipatok jam. Sewa perahu Rp 600.000,- untuk tujuan dua pulau. Sebetulnya banyak pulau yang bisa dikunjungi, tapi karena keterbatasan waktu (ada yang siang harus ke Bandara) maka hanya dua pulau saja.

Tujuan pertama Pulau Kelor, memakan waktu sekitar 20 menit dari dermaga. Indah sekali, pasir putih, langit biru, air yang jernih dengan gradasi putih, biru dan hijau. Panasnya jangan ditanya.

[caption id="attachment_361265" align="aligncenter" width="300" caption="Beningnya air dengan gradasi warna hijau dan biru di P. Kelor"]

141152905761040342
141152905761040342
[/caption]

[caption id="attachment_361266" align="aligncenter" width="300" caption="Sunyi dan sepi di P. Kelor"]

1411529100865728996
1411529100865728996
[/caption]

Tidak lama di sana, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Bidadari. Waktu tempuh sekitar 15 menit dari Pulau Kelor. Di sinilah snorkling dimulai. Ternyata tidak hanya kami yang datang kesana. Ada dua perahu lainnya membawabeberapa orang. Namun tetap saja pulau itu sepi, tapi menawan dan hati sayapun tertawan.

[caption id="attachment_361267" align="aligncenter" width="300" caption="Pasir putih dengan pepohonan kering di P. Bidadari"]

1411529170144051196
1411529170144051196
[/caption]

[caption id="attachment_361268" align="aligncenter" width="300" caption="Potret keindahan P. Bidadari"]

1411529227502147123
1411529227502147123
[/caption]

Sering saya berpikir, adalah suatu ironi jika segelintir orang memilih berlibur ke luar negeri sementara negeri ini menyimpan keindahan. Tapi itulah kenyataannya, karena tiket ke wilayah timur Indonesia bisa membawa ke Singapore, Malaysia, mungkin juga negara Asia Timur lainnya.

Dan saya baru mengunjungi tiga pulau dari sekitar 566 pulau yang ada di Nusa Tenggara Timur. Still long way to go..

Sumber : Wikipedia.

Foto-foto milik pribadi


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun