Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

‘Kutukan’ Stretch Mark

15 Agustus 2014   16:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah lihat iklan krim penyamar stretch mark? Di sana diceritakan sepasang suami istri yang baru mempunyai satu anak, dan si istri merasa rishi dengan stretch mark sehabis melahirkan. Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkannya, namun tidak berhasil. Akhirnya dia menemukan krim “G” dan merasa senang stretch mark-nya tersamarkan. Di akhir cerita, suami berkata bahwa dia lebih senang.

Ah, laki-laki. Memang pemuja keindahan. Walaupun kerusakan yang terjadi di badan istri juga karena dia punya andil. Berat sekali beban istri bagi suami yang masuk tipe ini, walau mungkin suami tidak mau mengakui secara terang-terangan. Ada suamipemuja tubuh langsing, ada pula pemuja kulit mulus dan halus. Malah ada teman saya, kadang mengeluh saat berat badannya mulai naik. Ternyata suaminya tidak ingin dia bertambah gemuk sedikitpun. Duh…

Kembali ke stretch mark. Melihat iklan itu saya suka geregetan, apalagi mendengar komentar suami di akhir, yang lebih senang melihat stretch mark mulai samar. Yang berarti hilanglah pemandangan buruk dari matanya.

Di Kanada, ada yang diejek gara-gara stretch mark ini. Tanis Jex-Blake, wanita berusia 33 tahun mengaku diejek dua orang pria dan seorang wanita saat berkunjung ke pantai dengan mengenakan bikini. Diapun mengungkapkan kekesalannya di Facebook, namun bukan untuk mengutuk perbuatan ketiga orang tadi, namun untuk menunjukkan dia bangga atas tubuhnya. Diapun memposting fotonya saat berjemur, lengkap dengan stretch mark di perutnya.

Siapa sangka, ternyata postingan itu mengundang ribuan komentar positif dari penjuru dunia, bahkan puluhan wanita melakukan 'unjuk rasa' di pusat kota Edmonton, Kanada sembari mengenakan bikini. Para wanita yang rata-rata ibu-ibu ini juga membawa serta berbagai poster dengan tulisan seperti ‘Wear your skin proud’ dan ‘Girls aren't born hating their bodies’, ‘Love your body for what it can do’ atau 'Be You Tiful'.

Dia berharap aksi ini dapat mendorong banyak wanita lainnya yang masih minder atau kurang percaya diri dengan bentuk tubuhnya agar 'bangkit dari keterpurukan'.

Dalam skala kecil, semoga para istri yang mempunyai derita stretch mark tetap percaya diri dengan keadaannya. Para suami jangan terlalu menuntut keindahan dari istrinya, apalagi mencarinya di luar saat keindahan itu sudah memudar. Tidak sepantasnya hal itu dilakukan.



Sumber : http://health.detik.com/read/2014/08/15/082432/2662732/763/dukung-ibu-ibu-dengan-stretch-mark-sekelompok-wanita-berbikini-unjuk-rasa?l992203755

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun