Lagi, lagi ... ketakutan melambaikan tangannya kepadaku, aku berbalik badan tak mau mengindahkannya.
Begitu juga badai kekhawatiran bersiap menghentikanku.
Sempat sayap-sayapku melemah dan membuatku enggan bergerak.
Tapi kini aku berubah pikiran.
Aku mengepak-ngepakkan kembali sayap-sayap harapanku untuk terbang tinggi melintasi badai kekhawatiran.
Tak akan kubiarkan tulang-tulangku kering karena semangatku yang patah.
Semangatku yang pernah patah telah kubalur dengan obat mujarab, yaitu; hati yang gembira.
2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!