Mohon tunggu...
Dwi Pakpahan
Dwi Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

WNI

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Target Penawaran

12 Maret 2021   15:35 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:44 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Hehehe, semua orang di kantor ini baik-baik kok, ntar juga kamu bakal betah kerja di sini tanpa kehadiranku.”

“Kalau semua pada baik-baik kenapa mbak memutuskan resign?” pertanyaan Bela menjebak Salsa.

Itu karena penawaran dari pak Panji Bel, Salsa berbicara dalam hati. Penawaran yang telah merendahkan martabatnya sebagai wanita baik-baik.

“Karena aku mau pulang kampung Bel. Kayaknya aku gak bisa hidup di Jakarta. Ternyata Ibu kota lebih kejam dari ibu tiri,” jawaban itu yang berhasil keluar dari mulut Salsa membuat Bela diam.

***

Ini hari terakhir Salsa di kantor. Setelah selesai berpamitan dengan semua rekan kerjanya, Salsa membereskan barang-barangnya. Semua barang akan dimasukkan ke dalam sebuah kardus.

“Mbak Salsa, gak mau pamitan sama Pak Panji?” beliau masih ada di kantor. Kami baru selesai meeting,” kata Bela menghentikan kegiatan Salsa.

“Tidak Bel. Aku gak mau menganggu beliau. Lagian beliau sudah tahu kalau hari ini hari terakhirku,” Salsa menjawab.

“Oke deh Mbak. By the way, terima kasih banyak ya mbak buat bantuannya selama ini.”

“Iya Bel.”

“Mbak, ada yang mau kutanyakan. Pak Panji itu  karakternya gimana ya? Pak Panji sepertinya orang yang tertutup ya mbak?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun