Aku tak peduli, aku harus mengerjakan PR Dion dengan cepat karena sebentar lagi bel akan berbunyi.
"Kamu memang benar-benar pacar yang baik, sayang," kalimat yang selalu kuharapkan keluar dari bibir Dion setelah aku mengantarkan PR-nya ke ruang kelasnya.
"Makasih ya."
"Iya"
Aku kembali ke kelasku, beberapa menit kemudian bel berbunyi tanda pelajaran akan di mulai. Stella telah masuk dan duduk di sebelahku.
***
"Kamu sayang gak sama Dion?" Pertanyaan Stella menyentakku.
"Ya, sayanglah. Makanya aku pacaran sama dia."
"Kalau sayang, kamu gak akan membiarkan Dion semakin malas."
"Maksud kamu?"
"Dia jadi malas dan manja karena kamu selalu mengerjakan PR-nya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!