Mohon tunggu...
Widya nur
Widya nur Mohon Tunggu... Freelancer - content writer

Penulis yang terpercaya sumbernya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Efektifkah PKH untuk Mengurangi Kemiskinan?

2 Maret 2019   23:40 Diperbarui: 3 Maret 2019   00:18 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah dalam suatu negara yang jika tidak diatasi akan menimbulkan permasalahan dimasa depan dan dapat mengancam ketahanan suatu bangsa. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan merupakan ketidakmampuan suatu individu dalam memenuhi kebutuhan dasar baik berupa kebutuhun dasar makanan dan atau bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau seseorang yang memiliki pendapatan sebesar Rp. 401.220 per bulan.

Dimana pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen) sedangkan  menurut data dari Asian Development Bank (ADB), terdapat 10,6% dari total populasi di Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan nasional.

Kemiskinan menyebabkan masyarakat tidak mendapatkan makanan dengan gizi yang cukup untuk beraktifitas dan layanan kesehatan dan pendidikan yang rendah akibatnya akan melahirkan generasi yang lemah dan proses tersebut akan terus menerus berjalan seperti siklus dimana keluarga miskin akan tetap miskin jika tidak ada solusi atau program yang memutus ranatai kemiskinan tersebut.

Sedangkan Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program pemberian bantuan sosial bersyarat yang dimulai sejak tahun 2007 kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan. Dengan adanya PKH diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan dengan memberikan gizi yang cukup untuk tumbuh, jaminan kesehatan dan pendidikan.

Program PKH ini memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin, penyandang disabilitas dan lanjut usia sesuai dengan peraturan dimana nilai bantuan merujuk Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 26/LJS/12/2016 tanggal 27 Desember 2016 tentang Indeks dan Komponen Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan Tahun 2017.

Komponen bantuan dan indeks bantuan PKH yang diterima perbulanya adalah sebagai berikut: bantuan Sosial PKH Rp. 1.890.000, bantuan Lanjut Usia Rp. 2.000.000, bantuan Penyandang Disabilitas Rp. 2.000.000, dan bantuan Wilayah Papua dan Papua Barat Rp. 2.000.000. Program ini merupakan salah satu jawaban pemerintah dalam membagun sistem untuk melindungi masyarakat miskin dan untuk memajukan kesejahteraan umum seperti dalam tujuan negara Indonesia dalam alinea ke 4 Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Namun pertanyaanya, seberapa efektifkah program ini dapat  mengurangi kemiskinan?. Pengetasan kemiskinan dapat dilakukan jika program tersebut tepat sasaran dan mengatasi tidak hanya orang yang mengalami kemiskinan tapi juga penyebab dari kemiskinan tersebut.

Pada umumnya kemiskinan seringkali ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran dan keterbelakangan. Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya terhadap kegiatan ekonomi sehingga akan tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang mempunyai potensi lebih tinggi.

Dalam laporan yang dikeluarkan dari World Bank (2006) menyatakan bahwa ada lima faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kemiskinan, yaitu; pendidikan, jenis pekerjaan, gender, akses terhadap pelayanan kesehatan dasar dan infrastruktur dan lokasi geografis.

Pendidikan yang tinggi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tingkat pendidikan pada umumnya menjanjikan pekerjaan tertentu dan biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang selaras dengan gaji yang di dapatkan. Jenis pekerjaan yang dikaitkan dengan kemiskinan di Indonesia biasanya ada di bidang pertanian untuk daerah pedesaan yang pada umumnya menggunakan pertanian tradisional yang sering menimbulkan kerugian dan sektor informal di daerah perkotaan.

Gender mempengaruhi kemiskinan dikarenakan dalam masyarakat Indonesia yang sangat kental budaya nya menganggap derajat laki-laki lebih tinggi dari pada wanita dan ini juga mempengaruhi posisi yang didapatkan dalam pekerjaan.

Sedangkan hubungan antara kemiskinan dengan kurangnya akses terhadap infrastuktur adalah sistem infrastruktur yang baik akan meningkatkan pendapatan orang miskin baik secara langsung maupun tidak melalui penyediaan layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, telekomunikasi, akses energi, air dan kondisi sanitasi yang lebih baik. 

Selain itu dengan adanya infrastruktur seperti halnya jalan dapat memudahkan transportasi dan terbukaanya lapangan pekerjaan baru atau tersalurnya barang dari satu daerah ke daerah lain. Serta lokasi geografis dapat mempengaruhi  kemiskinan akibat ketidakmerataan potensi sumber daya alam atau pembangan dalam suatu daerah.

PKH dapat berjalan efektif jika tepat sasaran serta didukung upaya lain untuk mengurangi kemiskinan, jika tidak justru PKH akan menimbulkan penyakit baru dimsyarakat yaitu penyakit malas yang hanya bergantung kepada pemerintah dan jumlahnya akan semakin meningkat yang menunjukkan kegagalam program pemerintah dalam meningkatkan keberdayaan masyarakat.

Program PKH ini sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat miskin yang setiap harinya berjuang untuk dapat bertahan hidup tanpa memikirkan kebutuhan lain seperti sekolah dan masyarakat dapat hidup layak, sejahtera dan bertahan hidup seperti layaknya masyarakat lainya. Seperti salah satu penerima PKH yang sukses dan keluar dari kemiskinan berkat PKH  yaitu ibu Mariska Patamani yang bercerita sebelum mendapatkan bantuan PKH, ia hidup dalam kemiskinan.

Suaminya hanya seorang pengemudi becak motor dengan penghasilan harian yang tak menentu. Kemudian setelah keluarganya menerima bantuan PKH pada tahun 2016, selanjutnya bantuan tersebut ia manfaatkan untuk berdagang ikan dan tidak disangka, hanya dalam kurun waktu setahun usaha yang dirintisnya dari bantuan tersebut berkembang pesat.

Dan di awal tahun 2018, ia bahkan sudah bisa membeli rumah dan mobil serta keluar dari zona kemiskinan (disandur dari CNN Indonesia). Jika perekonomian dalam suatu keluarga bagus dapat meningkatkan kebutuhan lain seperti tingkat pendidikan yang diterima anggota keluarga dalam hal ini anak dapat tinggi yang nantinya dapat memutus siklus kemiskinan serta menghasilkan keluarga sehat, sejahtera dan berpendidikan.

Dan data dari pemerintah menyebutkan bahwa jumlah keluarga miskin pada tahun 2018 turun sebesar 1,19 Juta jiwa dibandingkan tahun lalu (data BPS yang disandur dalam tribunnews.com).

Tidak hanya di Indonesia, dinegara lain program perlindungan sosial seperti PKH ini disebut Conditional Cash Transfers (CCT), yang terbukti  cukup berhasil untuk menghadapi masalah kemiskinan kronis. Salah satunya di negara Amerika Latin yaitu Brazil, Mexico dan Chile dimana tingkat pendidikan masyarakat dapat tinggi sehingga dapat memudahkan dalam pekerjaan, jaminan sosial dapat tercapai yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan.

Namun perlu di garis bawahi bahwa program dapat berjalan jika dilakukan tepat sasaran dan didukung upaya lain seperti adanya keterampilan kerja kemudahan akses dalam mendapatkan pekerjaan, ekonomi stabil, adanya infrastruktur dan sistem yang mendukung serta berpihak kepada masyarakat. Ditambah lagi pencegahan kasus korupsi dan adanya sanksi tegas di lingkungan penjabat pemerintahan  pada dana PKH agar dana yang di terima sesuai dan tepat sasaran diterima masyarakat.

Sumber Referensi  :

https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html

https://www.adb.org/id/indonesia/poverty

http://indonesiabaik.id/infografis/program-keluarga-harapan

 https://www.kemsos.go.id/program-keluarga-harapan

https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-miskin-maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html@romahurmuziy-mimin

World Bank. 2006. Making the New Indonesia Work for the Poor. The World Bank

https://www.povertyactionlab.org/sites/default/files/publications/redesigning-ccts_0.pdf

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180814185345-532-322283/nurkabit-dan-cerita-bantuan-sosial-ala-jokowi-untuk-si-miskin

http://www.tribunnews.com/nasional/2018/01/03/penduduk-miskin-turun-119-juta-bps-akui-pkh-dan-rastra-berdampak-signifikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun