Mohon tunggu...
Widya nur
Widya nur Mohon Tunggu... Freelancer - content writer

Penulis yang terpercaya sumbernya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

DUVAC, Alat Distilasi Cerdas Karya Mahasiswa FTP

12 Juni 2018   10:48 Diperbarui: 12 Juni 2018   11:14 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan salah satu produsen jeruk  di dunia, Berdasarkan data yang diperoleh dari Dirjen Holtikultura, dalam kurun waktu 2015-2019, setidaknya Indonesia diproyeksikan mampu memproduksi total jeruk sebesar 2.138.458 ton dengan total peningkatan mencapai 3,83% pertahun (Kementrian Pertanian, 2016).

Salah satu sentra produksi jeruk di Jawa Timur adalah agrowisata CV. Wisata Jeruk Selorejo yang  memproduksi jeruk dengan jumlah mencapai 14 ton persekali panen dan jumlah pengunjung yang mencapai rata-rata sebanyak 100 orang per minggu. Meningkatnya jumlah pengunjung tersebut menghasilkan limbah kulit jeruk yang jika tidak diolah akan menghasilkan bau busuk yang menyengat dan dapat mengganggu pengunjung dan berdampak pada penurunan jumlah pengunjung. Selain itu dari total panen setidaknya 5% merupakan jeruk lowgrade yang memiliki nilai jual rendah.

Berdasarkan dari masalah yang di ujarkan oleh bapak Ahmad Tirmidzi selaku ketua CV. Wisata petik jeruk. Lima Mahasiswa Universitas Brawijaya Nabillah Putri Aryanti  (THP 2016),  Widya Nur Habiba (THP 2015),  Dea Desideria Yusuf  (THP 2016),  Faisal Ramadhan (TEP 2016) dan Muhammad Ali Akbar (TEP 2016) menciptakan alat yang dapat mengekstraksi minyak atsiri yang terdapat pada kulit jeruk.

Alat tersebut diberi nama  DUVAC (Distillation Under Vacuum)  atau suatu alat distilasi dibawah tekanan vakum yang dapat mempercepat proses ekstraksi, hemat energi dengan efektivitas ekstraksi mencapai  sebesar 90 % serta alat yang dilengkapi kontrol suhu dapat mencegah kerusakan pada minyak atsiri yang dihasilkan. Sehingga dengan menggunakan DUVAC dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak atsiri yang dihasilkan. 

Minyak atsiri yang dihasilkan ini dapat dijual mencapai Rp. 800.000/kg serta dapat dimanfaatkan untuk produksi parfum, sabun, pangan, kosmetik hingga pharmaceutical. sehingga diharapkan dengan adanya alat ini dapat meningkatkan pendapatan dan mengatasi masalah yang terdapat pada Mitra.

Menurut Nabillah selaku ketua tim project DUVAC, alat ini tidak hanya dapat digunakan untuk ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk tetapi dapat digunakan secara luas untuk ekstraksi pada minyak essential pada tumbuhan lain.

Nabillah dan tim juga berharap inovasinya dapat diaplikasikan secara luas kepada masyarakat dan terutama petani. Sehingga kedepanya Indonesia dapat menjadi produsen minyak essential di dunia dilihat dari potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun