Mohon tunggu...
Widyanto Sila Hasta
Widyanto Sila Hasta Mohon Tunggu... Dosen - Guru Agama Buddha & Dosen Akuntansi

Apabila suatu jalan sudah dipilih, walau bagaimana sulitnya perjalanan itu harus dijalani sampai selesai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Buddha Benar-benar Bisa Melindungi Kita?

25 Mei 2020   14:59 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:56 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah Buddha Benar-Benar bisa melindungi kita?

Ada umat bertanya dengan seorang Bhiksu, Bhante, dalam situasi yang penuh musibah ini, saya akan rajin kebaktian menyembah Buddha, apakah nantinya Buddha akan melindungi saya? Bhiksu menjawab: "tidak bisa".

Mungkin ada yang merasa heran dengan jawaban saya, tapi memang itu kenyataannya. Buddha awalnya adalah manusia biasa seperti kita, hanya karena Beliau telah sadar, telah memahami hukum alam secara menyeluruh maka Beliau disebut Buddha, dan Buddha sudah Parinibbana. 

Kita menyatakan berlindung kepada Buddha sebenarnya adalah berlindung kepada Dharma ajarannya, supaya kita senantiasa waspada dan selalu melakukan hal positif, karena perbuatan kitalah yang akan menjadi pelindung diri kita, tidak ada siapapun yang mampu melindungi diri kita dari bencana karena semuanya tergantung dari perbuatan diri kita.

Banyak menyembah Buddha tiada guna apabila diri kita tidak pernah melakukan hal yang positif, karena sesuai perbuatan kitalah maka hasil akan kita terima. 

Buddha tidak memerlukan penyembahan kita, Buddha bukanlah orang yang gila disembah atau minta dihormati, kita menyembah Buddha hanya karena berterima kasih atas ajarannya sama seperti kita mengenang dan menghormati para pahlawan yang telah gugur menyelamatkan bangsa dan negara ini.

Lalu apakah makna dan tujuan dari kebaktian? Tujuan dari kebaktian dalam Buddhism adalah hanya untuk meningkatkan Saddha (keyakinan). Manusia memiliki sifat suka lupa, sehingga kadang bisa melakukan kesalahan. 

Dengan kebaktianlah kita senantiasa melatih pikiran kita, untuk senantiasa mengingatkan kembali ajaran Buddha dan berusaha mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Kebaktian ibarat Handphone harus sering di charge supaya tetap ada listrik dan bisa digunakan, apabila lama tidak di charge maka handphone akan mati, begitu juga hati kita, lama tidak di charge dalam kebaktian maka lama-kelamaan kita akan semakin jauh dari Dharma.

Jadi, perlu digarisbawahi, kebaktian dalam Buddhism bukan memohon, bukan meminta, karena Buddha tidak bisa memberikan apapun kepada kita, apalagi perlindungan. 

Memohon perlindungan kepada Buddha alangkah baiknya kita banyak berbuat kebaikan, karena sesuai dengan perbuatan kita itulah yang akan menjadi pelindung diri kita, inilah hukum karma, hukum kebenaran mutlak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun