Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjaja

29 November 2022   14:01 Diperbarui: 29 November 2022   14:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjaja
Tung Widut

Kaki mengayuh berkilo meter
Diikuti srandul penuh barang
Tumpukan kotak menyapa  pelanggan

Dari depan pintu jemari menyentil bel
Nyaring memanggil ibu-ibu berdaster
Bibir merah menyeringai
Mengendus dari dalam
Tak sabar tangan bergerilya
Kotak di buka tanpa sapa

Penjaja tak kuasa
Lembar rupiah diterima

Sepeda berlanjut pada jalan terjal
Jauh terlihat
gerumbul

Menjadi sasaran tujuan

Kayuhan semakin melambat

Detak jantung makin cepat
Dibawah pohon menghela nafas
Penjaja berlanjut sampai senja tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun