Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjuta Mimpi

16 November 2022   04:26 Diperbarui: 16 November 2022   04:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berjuta Mimpi
Tung Widut

Malam aku telan mentah-mentah
Sunyi aku temani sampai pagi mengiringi
Kepala aku tegakkan untuk sebuah karya
Jemari merangkai kata

Berat memang terasa
Waktu seakan terbuang tak berguna
Tenaga hilang entah kemana
Demi  teruntai kata untuk lomba

Mimpiku mendatangimu
Angan ku mendahului datang padamu
Hanya kamu yang terngiang dalam desing  hidupku

Semalaman aku berjalan
Untuk datang ke ibu kota
Mewujudkan impian
Dengan berlembar karya tulisan

Waktu itu
Mimpiku mampu menembus kenyataan
Angan ku benar adanya
Bintang di langit monas ku genggam dalam kebahagiaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun