Mohon tunggu...
Widuri Melati
Widuri Melati Mohon Tunggu... Penulis - BMI

Widuri Melati Penulis Cerpen Perawat Lansia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kulukis Wajahmu di Atas Langit

30 April 2019   11:57 Diperbarui: 30 April 2019   16:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bodoh! Pertanyaan macam apa barusan? Kamu bodoh, Mel. Bodoh banget!" hatiku terus berisik memarahi diri sendiri. 

"Ayok! Sini lihat wajah aku!" Dewa terus meminta tanpa mengerti aku sedang kebingungan menempatkan diri. 

Aku pikir dengan mengalihkan pembicaraan Dewa akan melupakan pertanyaan aku barusan. Baiklah! Lebih baik aku mengganti topik obrolan.

"Bagaimana kerjaan kamu hari ini?" 

Iya, anggap saja ini usaha mengalihkan topik mencari jalan aman. 

Dewa hanya senyum-senyum memandang gelagak tubuh ku yang kebingungan. Aku meliriknya sesekali, ternyata dia masih memandang wajahku dari balik layar telepon genggam. Sungguh aku kebingungan, kenapa barusan harus keluar obrolan seperti tadi. 

***

Siang ini cuaca sangat panas, langit seperti sedang sangat bersahabat dengan matahari. Sehingga mataku ini tak sanggup menahan silau warna biru langit yang cerah. 

Suara burung-burung pun riang berkicau, seakan mereka paham bahwa ada rasa yang tengah butuh dihibur siang ini. Sayang, ternyata bagiku ini berisik. 

"Apa dia masih mau jadi teman aku ya? Duh aku jadi malu setelah kejadian semalam." 

Sambil duduk di bawah pohon samping rumah, aku memandang langit yang sedikit bisa ku raba. Sebab di bawah pohon suasana lumayan sejuk karena rindangnya dedaunan. Kembali ku gambarkan wajah Dewa, mengguratkan bibir tipisnya, senyuman manjanya, juga ada hal yang selalu lucu dari setiap celotehan ucapannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun