Mohon tunggu...
widuri pgsd kebumen
widuri pgsd kebumen Mohon Tunggu... -

From zero to hero

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Waktu dan Cara Berpikirnya Otak

8 Desember 2010   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak dari kita terkadang merasa bahwa kita sudah belajar tetapi tetap saja materi yang kita pelajari tidak cepat masuk dalam otak kita. Apalagi kalau kita sebagai pendidik yang sudah bersusah payah menyiapkan pembelajaran tetapi ketika mengajarkan pada siswa, kebanyakan siswanya tidak paham-paham, wah betapa beratnya kekecewaan yang timbul pada diri pendidik. Untuk mennghindari kekecewaan tersebut, kita sebagai pembelajar maupun pendidik harus mengetahui waktu- waktu optimal otak dalam memasukan memori.

Otak akan menyimpan memori belajar dengan cepat bila pembelajaran tersebut terjadi pada waktu yang tepat sesuai ritme kerja otak. Belajar secara bertahap dengan waktu satu jam kemudian istirahat atau di teruskan pada tengah hari selanjutnya itu lebih baik di banding dengan belajar secara instan semalam penuh untuk memborong materi yang harusnya di pelajari di hari- hari sebelumnya. Ketika seseorang sedang belajar dan merasa tidak konsentrasi lagi tandanya otak mereka ingin diistirahatkan untuk mengurangi ketegangan yang dapat merusak memorinya. Pierce Howard,tahun 1991 menyatakan bahwa secara umum para pekerja membutuhkan 5 sampai 10 menit istirahat setiap satu setengah jamnya.

Menurut peneliti J. Oakill (1998) kita melibatkan 2 tipe memori yang berbeda dalam pembelajaran yaitu literal dan inferensial. Memori lateral bersangkutan dengan fakta, angka rumus, dan cendderung dilakukan pada pagi hari. Sedangkan inferensial berkaitan dengan puisi, fiksi, percakapan dan pengintegrasian informasi baru, waktu terbaiknya yaitu di sore hari.

Dalam pembelajaran, pendidik tidak hanya perlu mengetahui waktu optimal otak untuk belajar tetapi mampu mengkondisikan mood siswa ketika pelajaran berlangsung. Sebelum pembelajaran di mulai, ajaklah siswa untuk melakukan perileksan terlebih dahulu. Misalkan bersama- sama mengangkat tangan ke depan kemudian memukul- mukulkan tangan didepan perut anda sambil berteriak huh huh huh seolah-olah sedang mengeluarkan amarah dan dan putarlah tangan kesamping kiri kanan tubuh membentuk setengah lingkaran sambil berteriak hahhahahah. Kegjatan pengrileksan tersebut bermanfaat untuk mengendurkan otak anak untuk memasukan banyak informasi baru dan mengurangi muatan otsk selama periode tegang Pada siang hari ketika mereka mulai bosan dan tidak konsentrasi, pendidik perlu membuat suasana rilek lagi seperti berhumor ataupun mengajak anak menggerakan sebagian tubuhnya, untuk mengkonsentrasikan kembali pikirannya. Penelitian menunjukan bahwa siswa dalam keadaa konsentrasi terfokus akan bekajar lebih cepat, lebih mudah dan menginget informasi lebih lama.

Siswa yang kurang tidur pada malam hari dapat mengganggu aktivitas pembelajaran pada pagi harinya karena otak mereka akan cepat lelah untuk menerima pinformasi baru. Penelitian menunjukan bahwa dengan menguranngi waktu tidur malam sebanyak 2 jam, kemampuan seseorang untuk mengingat bisa terganggu pada hari berikutnya. Perlu di ketahui bahwa tidur memberika kesempatan otak untuk mengatur kembali sirkuit- sirkuitnya, membersihkan ingatan yang tidak perlu serta memproses peristiwa emosional. Tidak mengherankan jika murid yang tidurnya cukup, pagi- paginya merasa fresh dan mudah berkonsentrasi. Jadi, semakin kompleks dan rumit materi pelajaran semakin penting fungsi tidur bagi pembelajar atau siswa.

References:

Bobi Deporter dkk. 2000. Quantum Teaching.Bandung : Mizan Pustaka

Eric Jensen. 2008. Brain Based Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun