Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gibran Lebih Cerdas dari AHY?

12 Februari 2021   07:08 Diperbarui: 12 Februari 2021   07:15 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gibran-AHY (Sumber: tribunnews.com)

Figurisme masih belum bisa benar-benar dilepaskan dari perpolitikan tanah air. Maka tidak jarang kita temui adanya trah dalam perpolitikan tanah air, baik itu dari tingkat daerah maupun sampai ke pusat. Dalam sejarahnya kita jumpai dari presiden-presiden yang memimpin Indonesia, tak jarang keluarganya kemudian juga terjun ke dunia politik. Dari Presiden Soekarno, Soeharto, Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, sampai yang terakhir Joko Widodo. Mungkin sampai saat ini hanya presiden BJ Habibie yang tidak mengikuti fenomena demikian.

Berbicara trah presiden dalam perpolitikan tanah air, saat ini ada beberapa yang sedikit meredup dan ada beberapa yang menghangat. Salah satu yang banyak mendapat sorotan dan pemberitaan adalah Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka.

Presiden RI (Sumber: law-justice.com)
Presiden RI (Sumber: law-justice.com)

Sejak keputusan AHY untuk keluar dari TNI dan mengikuti Pilkada DKI, namanya terus menjadi pusat perhatian dan tak jarang masuk bursa pemimpin nasional untuk dipasangkan sebagai pasangan Capres-Cawapres. Beberapa pihak menempatkannya sebagai pemimpin muda potensial. Sedang nama Gibran mencuat dalam perpolitikan tanah air setelah keikutsertaannya dalam Pilkada Solo. Di luar dunia perpolitikan, Gibran sebelumnya juga telah dikenal sebagai pengusaha kuliner, namanya mencuat seiring dengan berkibarnya nama Presiden Jokowi.

Membandingkan keduanya dalam prestasi sebelum di dunia politik jelas tidak apple to aplle, secara mereka berdua sebelumnya menekuni dunia yang berbeda: militer dan kuliner. Tetapi melihat bagaimana keduanya terjun ke dunia politik dan bagaimana sepak terjang dan gebrakannya saat ini dan kemudian hari, ini mungkin yang menarik untuk diikuti.

AHY-Gibran (Sumber: pikiran-rakyat.com)
AHY-Gibran (Sumber: pikiran-rakyat.com)
Ada persamaan menarik antara AHY dan Gibran, keduanya sama-sama terjun pada dunia politik saat mengikuti kontestasi Pilkada. 

Terjunnya AHY pada Pilkada DKI memang benar-benar mengejutkan. Mengorbankan karir militer yang cemerlang untuk sebuah pertaruhan pertarungan yang belum tentu ia menangkan, atau bisa dibilang berat untuk dimenangkan, secara pada saat itu ada dua calon berat yang mempunyai basis masa yang besar yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan. 

Jika AHY terjun ke Pilkada dengan tantangan besar, Gibran seratus delapan puluh derajat kondisinya. Bisa dibilang ia telah menang sebelum pemilihan dilakukan. Bagaimana tidak, ia asli Solo. Solo adalah daerah kekuasaan PDIP, partai utama yang mengusungnya. Dan tentu saja yang paling besar adalah faktor nama besar Presiden Jokowi berada di belakangnya. 

Membandfngkan AHY dan Gibran pada dua kontestasi itu secara pemenang maka kita telah ketahui bersama. Tetapi AHY bisa dibilang sosok yang berani karena menantang dua raksasa yang jelas sangat sulit untuk dikalahkan. Gibran lebih cerdas dalam memanfaatkan modal politik, situasi, dan peluang dan akhirnya menjadi pemenang dengan mudah. Meski ada juga yang mengkritik Sang Sulung Presiden menerapkan aji mumpung, tetapi dalam formal aturan dalam perpolitikan nasional hal itu tidak bisa disalahkan.

Setelah Pilkada DKI bukan berarti AHY tanpa hasil, ia memperoleh keuntungan elektabilitas dan popularitas. Namanya sering kali masuk dalam bursa pemimpin nasional. Tetapi sayangnya sampai saat ini keuntungan tersebut belum bisa dengan nyata dimanfaatkan untuk memperoleh posisi atau kedudukan, baik di daerah maupun nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun