Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Banjir Tiba, DKI Jakarta Bakal Semakin Terendam Corona?

24 September 2020   05:24 Diperbarui: 24 September 2020   05:42 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir di Jakarta Pusat, Senin 21 September 2020 Malam (Sumber: sepasi.pikiran-rakyat.com) 

DKI Jakarta sebagai kota pusat pemerintahan sekaligus perekonomian Indonesia selalu dalam pantauan dan sorotan media pemberitaan. Termasuk pada masa - masa pandemi Covid 19 ini.

Pada masa -masa Corona ini DKI merupakan episentrum. Di Ibu Kota lah tempat pertama kali dilaporkan kasus Corona Maret lalu. Di sana juga sebaran Corona tertinggi tanah air saat-saat ini.

Pada tanggal 21 September lalu, ketika kasus baru per hari mencapai yang tertinggi di tanah air, Jakarta menyumbang kasus terbanyak. Tercatat kasus baru yang dilaporkan pada hari itu sebanyak 1.356 kasus. Sedang provinsi lain di bawah seribu.

Memang sejak tanggal 6 September sampai dengan 11 September penambahan kasus baru di DKI Jakarta lebih dari seribu per hari. Maka Gubernur DKI, Anies Baswedan, kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diperketat. Pemberlakuan PSBB yang diperketat tersebut dimulai tanggal 14 September 2020 minggu lalu.

Indikator yang menyebabkan Sang Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut memberlakukan PSBB ketat diantaranya adalah banyaknya kasus positif dan meninggal akibat infeksi Covid 19 serta ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid 19.

Keputusan Anies Baswedan untuk menerapkan PSBB yang diperketat ini pun menuai polemik dan pro kontra. Bahkan pihak istana pun tak luput masuk diantaranya. Para menteri Jokowi seperti Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang salah duanya. Faktor ekonomi dan manufaktur yang menjadi alasannya. 

Nah di tengah Covid-19 yang tinggi sehingga memaksa Gubernur Anies Baswedan memberlakukan PSBB ketat, Jakarta sudah harus bersiap menghadapi masalah yang lain. Apa itu? Banjir.

Hujan lebat yang biasanya mengguyur Jakarta, Jawa Barat dan sekitarnya pada bulan Desember, Januari hingga Maret, tiba - tiba saja datang mengguyur Depok, Tengerang, Bogor, Sukabumi dan sekitarnya Senin, 21 September 2020. Akibatnya DKI pun terguyur air kiriman.

Dan tak pelak pada Selasa, 22 Maret dini hari banjir pun menggenangi Ibu Kota. Dilansir detik.com, 22 September 2020, 49 RT dan 23 jalan terendam banjir karenanya.

Dengan adanya banjir yang datang lebih awal ini, DKI Jakarta harus waspada. Pasalnya, selain berpotensi merendam Ibu Kota seperti tahun - tahun sebelumnya, saat ini Ibu Kota sedang menghadapi Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun