Mohon tunggu...
Widodo Mustiko Aji
Widodo Mustiko Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Singo Renggo Waskito: Komunitas Kesenian Lokal yang Masih Mempertahankan Budaya Leluhur

11 Mei 2021   12:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   12:05 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singosari, Malang – Kesenian banyak dikagumi dan diminati karena keunikan dan keindahannya. Kesenian juga digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan jiwa pelaku seni. 

Begitu juga dengan komunitas Singo Renggo Waskito yang lahir dan berkembang di wilayah kelurahan Candirenggo. Komunitas tersebut memiliki visi, yakni mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya pada generasi muda.

Singo Renggo Waskito merupakan komunitas kesenian reog dan kuda lumping. Dahulu, komunitas ini bernama Singo Baruno, kemudian berganti menjadi Singo Pujonggo Mudo. Sekarang, komunitas ini menetapkan namanya sebagai Singo Renggo Waskito. Komunitas ini berdiri karena latar belakang hobi yang sama, serta dorongan untuk melestarikan budaya leluhur.

dokpri
dokpri
Awalnya, komunitas ini hanya beranggotakan enam orang dengan modal gamelan pinjaman. Kini, komunitas yang digawangi oleh Bapak Suwandi ini, sudah memasuki generasi ketiga. Komunitas ini pun, makin banyak digemari oleh khalayak luas. Buktinya, anggota komunitas ini sudah menembus berbagai daerah seperti Pasuruan, Nongkojajar, Dinoyo, dan lain sebagainya.

Singo Renggo Waskito memiliki kegiatan-kegiatan rutin, seperti Rampak Barong dan Jaranan Jowo atau kuda lumping. Selain itu, komunitas Singo Renggo Waskito juga melakukan latihan rutin di hari Sabtu, serta melakukan suguh setiap malam Jumat Legi. 

Selain dari pementasan, komunitas ini juga melakukan branding agar bisa dikenal oleh masyarakat secara lebih luas melalui sosial media, seperti facebook, instagram dan youtube.

dokpri
dokpri
Saat dikunjungi di kediamannya oleh mahasiswa KKN Tematik JSI kelompok 8 2021 pada (20/3), Bapak Suwandi mengutarakan permasalahan yang dialami oleh komunitas Singo Renggo Waskito di era pandemi. 

“Selama pandemi ini, hampir bisa dikatakan 100% komunitas Renggo Waskito tidak mendapatkan job. Mungkin hanya ada job personel, seperti jatilan atau grup pemusik (wiyoga) saja” ujar ketua komunitas tersebut.

Komunitas ini bersifat terbuka bagi siapapun. Oleh karena itu, komunitas Singo Renggo Waskito berharap kepada generasi muda agar senantiasa mengetahui dan memelajari wujud nyata dari sebuah budaya dan kesenian. 

“Saya mengenalkan alat musik dan reog secara perlahan. Didekatkan dulu pada setiap generasi, sehingga bisa menumbuhkan rasa cinta akan budaya. Karena pengenalan budaya pada masa seperti ini sangat sulit. Selain itu, generasi muda juga diharapkan mampu untuk melestarikan kebudayaan lokal yang ada,” pungkas Bapak Suwandi sebagai pesan kepada generasi muda.

Redaktur:
Lolita Aulya Syah Putri, Riska Widia Hariyadi dan Widodo Mustiko Aji
KKN Tematik JSI UM, Kelompok 8-2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun