Hari Minggu kemarin, bertepatan dengan bergulirnya pertandingan ke-27 kompetisi Serie A Italia, muncul kabar mengejutkan dari Fiorentina yang sedang bersiap menantang tuan rumah Udinese. Davide Astori, sang kapten tim, ditemukan tewas di kamar hotelnya ketika rekan-rekannya sedang menikmati sarapan bersama di hotel. Kematian dari pemain bertahan hasil binaan akademi AC Milan ini tak hanya mengejutkan rekan-rekan setimnya, juga pelatih dan seluruh ofisial klub Fiorentina, tetapi mengejutkan publik sepak bola Italia. Davide Astori berpulang ke alam baka meninggalkan seorang anak berusia 2 tahun, dari wanita yang bernama Francesca Fioretti, seperti dilansir dari The Sun.
Menanggapi kabar kematian Davide, federasi sepak bola Italia pun langsung bergerak cepat. Semua pertandingan terdekat, selain tiga pertandingan Serie A pekan ke-27 yang sudah digelar, dinyatakan ditunda sampai waktu yang akan ditentukan kemudian. Penundaan tak hanya diberlakukan untuk kompetisi Serie A, sebagai tanda perkabungan bagi sepak bola Italia, tetapi juga berlaku untuk kompetisi Serie B dan Serie C. Ucapan bela sungkawa dan merasa kehilangan sosok Davide pun datang dari berbagai pihak, terutama dari pihak klub yang terakhir dibelanya, juga dari tifosi Fiorentina yang masih mendatangi markas klub untuk mengungkapkan bela sungkawa atas kepergian kapten tim Fiorentina tersebut.Â
"Ini adalah sebuah tragedi dan saya sangat sedih. Saya tidak tahu harus berkata apa untuk keluarganya karena jelas momen ini sangat membuatku terpukul. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya. Saya pernah menanganinya di tim nasional. Sopan santunnya sangat baik, dia adalah tipe pemain yang bisa meraih kesuksesan. Hubungan keluarga kami cukup dekat, bahkan saya juga mengenal istri, orang tua, dan anaknya,"ucap Conte seperti dikutip dari Talksport.
Operator Serie A Masih Konsekuensi dari Penundaan Laga
Penundaan 7 laga terkait kematian Davide Astori memang bisa dianggap keputusan yang bagus dari Lega Serie A sebagai operator kompetisi Serie A. Namun, mereka pun harus menanggung konsekuensi, sekaligus memikirkan solusi kapan pertandingan tunda pekan ke-27 tersebut akan digelar. Masalahnya, sisa 11 pertandingan (jika pekan ke-27 berjalan sesuai rencana) sudah tak mungkin diutak-atik lagi. Hal itu masih ditambah dengan kiprah beberapa tim Serie A di kompetisi antarklub Eropa, seperti AC Milan dan Lazio (Liga Europa) serta Juventus dan AS Roma (Liga Champions), yang tentunya memiliki agenda tambahan selain kompetisi Serie A. Jangan lupakan pula agenda pertandingan tim nasional sesuai kalender FIFA, dimana semua kompetisi akan diliburkan.
Ada pun tujuh laga Serie A yang diputuskan untuk ditunda adalah: Genoa vs Cagliari, Atalanta vs Sampdoria, Benevento vs Hellas Verona, Chievo Verona vs Sassuolo, Torino vs Crotone, Udinese vs Fiorentina, dan AC Milan vs Inter Milan.
Merepons hal tersebut, Giovanni Malago selaku Presiden Komite Olimpiade Italia (CONI) mengatakan kepada Football Italia, bahwa kemungkinan 7 laga tunda tersebut akan digelar antara pekan ke-37 dan pekan ke-38, atau bahkan setelah kompetisi selesai, antara tanggal 23 Mei atau 26 Mei. Keputusan yang tampaknya tidak mudah untuk ditetapkan karena sekalipun Timnas Italia tak punya agenda persiapan ke Piala Dunia 2018 (karena tidak lolos), tetapi tujuh laga susulan tersebut tak bisa digelar begitu saja. Bagaimana jika ada beberapa pemain dari 14 tim yang disebut tadi, yang harus menyiapkan diri untuk membela tim nasional masing-masing di Piala Dunia Rusia?