Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menang Jangan Jemawa, Kalah Jangan Dihujat

26 Agustus 2017   13:26 Diperbarui: 27 Agustus 2017   00:41 3009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi info laga semifinal Sea Games 2017 (BolaSport)

Malam ini Timnas Garuda akan bertarung untuk merebut tiket ke partai final melawan tuan rumah Malaysia. Laga yang dipastikan akan berlangsung ketat sejak peluit kickoff dibunyikan oleh wasit.

Gemuruh sorakan pendukung tuan rumah juga akan memberikan teror tersendiri bagi para punggawa Timnas Garuda. Kabarnya, pendukung Timnas Merah-Putih hanya dijatah 10.000 tiket dari total kapasitas stadion Shah Alam, yang akan menjadi saksi bisu laga spesial ini.

Peluang menang tentu masih ada, sekalipun Indonesia akan kehilangan Hansamu Yama, Hargianto, dan Marinus Wanewar akibat akumulasi kartu kuning. Coach Milla tentu sudah menentukan siapa saja pemain yang akan menggantikan tiga pemain tersebut. 

Diperkirakan Ricky Fajrin akan berduet dengan Andy Setyo untuk mengawal lini belakang Timnas Garuda, sedangkan Hanif Sjahbandi akan mengisi pos yang ditinggalkan Hargianto.

Untuk lini depan, tak ada pilihan lain kecuali memasang Ezra Walian sebagai penyerang tunggal dengan dukungan Febri Haryadi, Saddil Ramdani, Septian David dari lini tengah, ditambah Evan Dimas sebagai playmaker untuk mengatur ritme permainan Indonesia dalam laga tersebut.

Bagaimana peluang Timnas Indonesia pada laga semifinal ini? Peluang menang masih ada, asalkan para pemain kita bisa bermain dengan ciri khas sendiri alias tak boleh terpengaruh ritme permainan tim lawan.

Perjuangan sekuat tenaga jelas tak cukup untuk mengalahkan Malaysia karena laga ini dipastikan akan kental dengan mind-games. Perpaduan otot-ngotot-otak-mental akan menjadi kunci jika Timnas Indonesia ingin menang.

Hal lain yang tak boleh diabaikan adalah kesiapan untuk merespons keputusan wasit, juga siap menerima kenyataan ketika harus kalah. Saya bukannya pesimis, tetapi hanya ingin mengingatkan kalau laga ini hanya ada dua kemungkinan: kalah atau menang, tak ada hasil seri.

KEMUNGKINAN MENANG JIKA HARUS ADU PENALTI

Seandainya nanti malam setelah menit ke-80 skor masih imbang dan tampaknya pemain kita kesulitan untuk mencetak gol, menurut saya, tak ada salahnya Coach Milla mengubah strategi menjadi defensif sambil berharap laga diselesaikan lewat adu penalti.

Mengapa? Karena jika sampai adu penalti terjadi, beban di pundak pemain Malaysia nampaknya akan lebih berat dibandingkan para pemain Indonesia. Perasaan takut gagal memasukkan bola dan takut kalah di depan pendukung sendiri menurut saya akan mempengaruhi mental pemain Harimau Malaya dalam adu penalti. Kondisi yang dapat dimanfaatkan para pemain Garuda Muda untuk membobol gawang Malaysia dari titik dua belas pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun