Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan Kelam Mountain Meadows

26 Januari 2023   19:00 Diperbarui: 26 Januari 2023   19:02 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mountain Meadows. Sumber : Wikimedia Commons

Dalam beberapa hari setelah pembantaian, sisa-sisa dan tubuh yang tidak habis dimakan hewan liar tersebar sejauh dua mil, dibiarkan membusuk di bawah sinar matahari.

Anggota paling belia dari rombongan dibebaskan. Sekitar 17 anak yang masih hidup (semuanya berusia di bawah tujuh tahun) "diadopsi" oleh keluarga Mormon setempat. Tapi ketika kerabat anak-anak itu datang dari Arkansas berusaha membawa pulang, mereka ditolak. Butuh dua tahun, dan campur tangan dari Angkatan Darat Amerika, agar anak-anak itu dikembalikan

Sembilan pria didakwa atas pembantaian tersebut. Banyak juga yang dikucilkan dari gereja OSZA. Hanya satu - John D. Lee, dieksekusi oleh regu tembak.

Selama bertahun-tahun, Gereja Mormon LDS tidak pernah membahas Pembantaian Mountain Meadows tetapi malah menyalahkan sebagian besar kepada suku Indian Paiute dan hanya beberapa saja kepada orang Mormon. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Gereja akhirnya mengakui tanggung jawabnya dalam pembantaian tersebut dan lebih terbuka dengan rincian sejarah tentang serangan itu.

Di tempat pembantaian massal itu kini didirikan dua tugu peringatan. Mountain Meadows akan selamanya dikenang sebagai tempat terjadinya sesuatu yang jahat dan keji.

Sebagian besar pengunjung  Mountain Meadows mengatakan merasa takut, seperti sedang diawasi. Ada juga yang mengatakan bahwa mereka mendengar tangisan anak-anak, teriakan wanita, dan teriakan pria. Karena mereka yang mati tidak dikubur dengan benar, masuk akal jika para korban yang dibantai dengan kejam tidak akan bisa beristirahat dengan tenang.

Beberapa pengunjung bercerita melihat seorang wanita berjalan melintasi padang rumput,  seolah-olah sedang mencari sesuatu - mungkin anak-anaknya? Bahkan banyak yang melaporkan melihat anak-anak kecil berlarian di lapangan sambil tertawa.

Beberapa laporan lainnya adalah cerita tentang seorang lelaki tua, terlihat di siang bolong di tugu peringatan, menangis terisak-isak. Dia mengenakan pakaian era tahun 1800-an dan dianggap sebagai hantu John D. Lee, pria yang dieksekusi oleh regu tembak sebagai hukumannya atas pembantaian tersebut.

Lee adalah satu-satunya orang yang dihukum mati, dan sejarawan percaya bahwa dia telah dijadikan kambing hitam untuk mengalihkan perhatian dari pejabat lain yang mengetahui, memerintahkan, dan mengatur pembantaian masal yang keji kepada orang yang tidak bersalah.

 Stoops, PC-USA 01.26.23

Artikel Maljum : Utah State. Sumber : Onlyinyourstate.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun