Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dan Ronald McDonald pun Tertawa!

15 April 2021   01:12 Diperbarui: 15 April 2021   05:20 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh George Pearson | flickr.com/people/133559683@N08

Hari Senin, seminggu sebelum bulan puasa, saya sibuk luar biasa di kantor. Beberapa klien datang tanpa membuat janji terlebih dahulu, menyebabkan agenda saya amburadul hari itu. Untungnya semua keinginan klien bisa terakomodasikan dengan baik, meski sempat 'sport' jantung!

Waktu menunjukkan pukul dua siang ketika seorang sahabat menelpon, mengingatkan akan janji yang telah kami sepakati untuk bertemu dengan  calon klien yang akan dikenalkan kepada saya.  

Badan saat itu sudah gemetaran, maklum sedari pagi hanya mengkonsumsi segelas kopi. Perutpun sudah kriuk-kriuk menagih jatah makan siang. Suatu hal yang takmungkin bisa ditolerir. Di bawah tekanan perut yang memberontak, akhirnya ide kilat terlintas.

Rumah makan cepat saji McDonald menjadi solusinya. Saya berpikir untuk memesan makanan melalui pelayanan "drive thru'". jadi tidak perlu repot-repot turun mobil dan dapat saya nikmati selama diperjalanan. Dengan demikian, sambil menyelam minum air.

Titik pemberhentian pertama pada jalur "drive thru'” McDonald adalah tempat pemesanan. Saya memesan makanan praktis, yang mudah dimakan sambil menyetir. Nuget ayam, kentang goreng dan segelas es teh manis.

Titik pemberhentian kedua adalah tempat dimana kita harus membayar pesanan. Baru saja hendak mengeluarkan dompet dari dalam tas, telpon berdering. Sahabat yang akan saya temui itu, menelpon dan harus saya jawab.

Untungnya pesanan saya bayar dengan uang pas sehingga tidak perlu banyak berkomunikasi. Walau terkesan tidak sopan berbicara ditelepon saat berinteraksi dengan kasir McDonald, tapi apa boleh buat, daripada sahabat saya marah jika panggilan teleponnya tidak diangkat.

Bre, begitu panggilan sahabat saya, langsung nyerocos menceritakan tentang si calon klien berikut potensi bisnis yang akan diberikannya. Saya mendengarkan dengan seksama sambil mencatat beberapa hal penting yang harus saya ingat.

Ketika pembicaraan berakhir, betapa terkejutnya saya! Posisi saya ternyata telah berada di Interstate. Itu berarti tempat pemberhentian ketiga di jalur “drive thru'” McDonald sudah jauh saya lewati tanpa berhenti mengambil pesanan, yang justru merupakan tujuan utama saya datang ke situ!

Perut saya langsung memaki, sumpah serapahpun keluar! Sementara hati yang baik mencoba menenangkan, "sudahlah, hitung-hitung beramal sama Ronald McDonald!"  

"Pfff, story of my life!"

Selasa kemarin atau tepatnya seminggu setelah peristiwa dodol itu, saya kembali menggunakan pelayanan “drive thru'” McDonald. Lagi-lagi karena kesibukan yang luar biasa, makanan cepat saji kembali menjadi pilihan.

Kali ini menu yang saya pesan adalah “Fish-O-Fillet” atau burger ikan, kentang goreng dan segelas Coke, pada pemberhentian pertama. Setelah itu maju ke pemberhentian kedua untuk membayar pesanan.

Saat mobil bergerak menuju tempat pemberhentian ketiga, tetiba saya ingat sesuatu! Oopsi! Saya sedang berpuasa, ngapain juga ke sini? “Now, what?”

Walhasil, di pemberhentian ketiga saya langsung capcus tancap gas tanpa menghiraukan petugas McDonald yang menenteng kantong makanan pesanan saya dengan mulut ternganga. Maafkeun!

Sebelum meninggalkan area McDonald, saya sempat melihat wajah Badut Ronald McDonald, maskot restoran cepat saji itu melambaikan tangan. Ingin rasanya saya bertanya, pernahkah ada orang yang melakukan dua kali hal bodoh seperti ini hanya dalam kurun waktu satu minggu? Atau cuma saya satu-satunya orang Indonesia yang melakukannya?

Dan Ronald McDonaldpun cuma bisa tertawa! Ha .. ha..

Widz Stoops, PC-USA, 04.14.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun