Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sehari Sebelum Aku Mencintaimu

25 Januari 2021   12:12 Diperbarui: 25 Januari 2021   19:21 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/@caminouflet

08.00 Pagi
Aku telah meninggalkan rumah pada waktu yang sama, seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Kereta menuju kota selalu datang tepat waktu.

08.20 Pagi
Berada dalam kereta. Membaca berita pagi di perjalanan. Sesekali aku mengernyitkan dahi, takhabis pikir akan kelakuan manusia dalam berita.

09.15 Pagi
Aku sudah berada di kantor. Tumpukan surat-surat telah menunggu untuk dibaca. Berlembar-lembar dokumen harus ditanda tangani.

12.30 Siang
Makan siang. Di tempat sama. Dengan orang-orang yang sama. Seperti biasa, hujan!

--- Sehari sebelum aku mencintaimu ---

14.30 Siang
Dua cangkir kopi habis tanpa sedikit rasa gundah. Kesibukan telah menyeretku hampir menyelesaikan hari. Tak sadar kusembunyikan kegalauan hati.

17.00 Sore
Bersiap pulang. Tidak ada pengecualian. Karena ini masalah rutinitas yang sudah biasa kulakukan sejak mulai belajar berjalan.

17.30 Sore
Dalam kereta menuju pulang, berita sore kubaca di perjalanan. Ah, hidupku baik-baik saja, tertata rapih dalam bingkainya.

--- Sehari sebelum aku mencintaimu ---

19.30 Malam
Turun dari kereta menuju tempat makanan cepat saji. Makan malam sudah menunggu untuk dibeli.

20.00 Malam
Kubuka kunci pintu pagar rumah.

21.00 Malam
Mulai menyantap makan malam di depan TV, Tak secuil pun berita terlewati.

22.15 Malam
Menuju ke peraduan. Aku memang perlu banyak beristirahat, meski harus  membaca sebelum menutup mata. Lucunya, aku tidak punya rasa hidup tanpa tujuan.

--- Sehari sebelum aku mencintaimu ---

Lampu kamar telah padam. Aku beberapa kali menguap sebelum akhirnya meringkuk di bawah selimut. Seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Terdengar suara gemerutuk di atas atap. Hujan!

--- Sehari sebelum aku mencintaimu ---

Widz Stoops, PC-USA  01.25.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun