Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dorian, Hurricane yang Membangunkan Kembali Kenangan Charley

3 September 2019   00:53 Diperbarui: 3 September 2019   01:39 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : NASA/NOAA/UWM-SSEC-CIMSS/William Straka III

Hurricane Dorian yang dinyatakan paling terbesar di laut Atlantik ini sebetulnya sudah dipantau lebih dari satu minggu yang lalu. Dorian bergerak sangat lambat dan akhirnya menginjakkan kakinya di Bahama Minggu siang kemarin dengan kecepatan angin 185 Mph dan hembusan angin mencapai 220 mph. Sampai artikel ini saya tulis, Dorian, badai kategori 5 ini masih dengan dahsyat menyapu Bahama dan di perkirakan akan mampir di pesisir timur Florida.

Saya tidak bisa membayangkan apa yang dialami Bahama sekarang. Pikiran dan doa saya bersama mereka. Saya sendiri yang kini menetap di pesisir barat daya Florida pernah melalui badai yang menurut saya sangat besar di tahun 2004, Hurricane Charley. Hari itu Jum'at 13 Agustus 2004, saya ada dalam dilema apakah akan mengungsi atau tidak.

Dengan cermat saya mendengarkan apa yang diberitakan di TV bahwa Hurricane Charley akan melanda Tampa Bay yang terletak kira-kira satu setengah jam dari Port Charlotte, kota dimana saya tinggal.  The Hurricane Center baru memutuskan pada pukul 2.00 siang bahwa Hurricane Charley merubah haluannya menuju kota tempat saya tinggal.

Pada saat itu sudah terlambat bagi saya untuk mengungsi. Semua tempat penampungan pengungsi sudah penuh, disamping juga berbahaya berada di luar rumah. Saya seharusnya mengambil keputusan awal untuk mengungsi apapun perkiraan mereka, karena sekarang tidak ada pilihan bagi saya kecuali tetap di rumah dan menghadapinya.

Saya ingat waktu itu saya memenuhi dasar bak mandi (bathtub) dengan beberapa handuk. Bathtub adalah titik yang paling terkuat dan teraman di dalam rumah. Sambil menggendong kucing peliharaan, saya kemudian mengunci pintu kamar mandi, bersembunyi di dalam bathtub dengan bertutupan matrass di atas kepala dan berdoa tiada henti. Saya sangat takut sekali.

Semua jendela dan atap rumah bergetar. Sekitar jam 3.45 sore, dinding mata (eyewall) Hurricane Charley berkategori 4 (kategori 5 adalah yang tertinggi) melanda kota tempat saya tinggal diiringi hujan lebat selebat-lebatnya dengan kecepatan angin yang berhembus 145 mph.

Saya tiba-tiba saja mendengar suara "PRANK" ! Angin menerjang pintu kamar kerja saya membawa apa yang ada di luar rumah ke dalam. Tekanan udara yang tinggi memekakkan telinga. Dinding rumah bergetar bahkan bathtub sebagai titik yang paling kuatpun juga bergetar. Kejadian yang paling menakutkan dalam hidup saya.

Saking takutnya saya tak tahu harus menangis atau bagaimana. Perasaan saya berkecamuk karena tidak tahu apa yang telah terjadi di luar kamar mandi, di dalam rumah sendiri! Saya hanya mendengar suara gaduh angin memporak porandakan seisi rumah, saya berusaha menenangkan diri dan tetap berada di dalam bathtub.

Tidak lama kemudian terdengar lagi suara "PRANK" rupanya angin yang ada di dalam rumah berusaha untuk keluar melalui jendela kamar tidur saya. Walaupun sebetulnya hurricane Charley bergerak cepat selama 30 menit tapi bagi saya saat itu terasa seperti tak akan pernah berakhir dan semuanya berada dalam slow motion dengan saya seolah sebagai pemeran utama dalam film fiksi "Twister".

Setelah dinding mata (eyewall) dari hurricane berlalu, tibalah momentum yang disebut "calm after the storm", di mana saat mata hurricane memasuki area. Tekanan udara kembali normal dan sayapun memutuskan untuk keluar bathtub. Saat keluar dari kamar mandi saya melihat barang-barang di dalam rumah porak poranda seperti kapal pecah.

Sementara rumah saya hanya mengalami kebocoran, beberapa barang hancur dan dua jendela pecah, namun ketika keluar rumah terlihat banyak tetangga yang tidak beruntung dan mengalami kerusakan yang lebih parah. Saya merasa sebagai orang yang paling beruntung di dunia dapat melalui hurricane Charley dengan selamat dengan kerusakan dan kerugian yang mnimal dibanding di sekitar saya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun