Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyantap Udara Sambil Menyelamatkan Dunia

28 Juli 2019   12:16 Diperbarui: 30 Juli 2019   03:37 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mau ke mana nih?"

"Biasa deh jalan-jalan mencari udara segar!"

Percakapan basa-basi tersebut mungkin sering terdengar dalam pergaulan sehari-hari. Tentu saja jawaban "Mencari udara segar" hanyalah sebuah kiasan dan tidak akan membuat kenyang, kecuali jika kita kemudian mampir makan di tempat makan atau di rumah teman, itu lain lagi ceritanya!

Namun nun jauh di sana tepatnya di Finlandia, sebuah startup bisnis Solar Foods punya ide gila! Kasar kata mereka akan menaruh udara tersebut di atas piring untuk di santap. Dan mereka tidak bercanda ... Nah!

Sumber website independent.co.uk
Sumber website independent.co.uk

Peningkatan Karbon dioksida atau  CO₂ yang ada di udara sudah menjadi momok sebagai penyebab utama perubahan iklim. Beberapa ilmuwan bahkan sudah memikirkan bagaimana caranya menyedot karbon dioksida tersebut dari atmosfer. Zat inilah yang kemudian digunakan oleh Solar Foods untuk diproses menjadi tepung kaya akan protein yang diberi nama Solein, sebagai bahan utama pembuat makanan.

Sumber : Solar Foods
Sumber : Solar Foods

Kita mempunyai banyak karbon dioksida atau  CO₂ yang tersedia dan harus di eliminasi, lalu kenapa tidak dimanfaatkan saja menjadi makanan? Solar Foods membuat Solein dengan mengekstraksi CO₂ dari udara menggunakan teknologi penangkapan karbon, kemudian menggabungkannya dengan air, nutrisi dan vitamin menggunakan 100 persen energi elektrik sinar matahari untuk proses fermentasi alami yang serupa dengan proses terbuatnya ragi dan laktat bakteri asam.

Jadi protein sel tunggal ini memang bebas dari batasan pertanian karena diproduksi dalam ruangan, berarti makanan surya ini tidak tergantung pada tanah yang subur, air atau cuaca yang baik sehingga dapat di produksi di mana saja.

Dampak dari industri unggas, daging dan ikan di bumi ini diakui sebagai pendorong utama di balik perubahan iklim, polusi, kehilangan habitat dan penyakit yang resisten terhadap antibiotik. Dari penebangan hutan hujan untuk lahan pengembalaan dan peternakan, limpasan dari pabrik peternakan, gangguan rantai makanan laut hingga terlalu seringnya penggunaan antibiotik pada makanan hewan yang tentu saja semua ini merupakan suatu bencana bagi kita semua.

Karena itu munculnya sumber protein yang berasal dari sesuatu yang memang sudah tersedia yaitu karbon dioksida atau CO₂ dan sinar matahari dapat menghindari kita dari segala bisnis yang menghancurkan bumi ini dan pada saat yang bersamaan menawarkan janji sebagai solusi jangka panjang yang stabil untuk nutrisi, salah satu kebutuhan mendasar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun