Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

The Phantom Of The Opera, Misteri Cinta yang Tak Pernah Mati

4 November 2018   02:54 Diperbarui: 4 November 2018   03:15 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Phantom Of The Opera di Straz Theatre-Tampa.www.strazcenter.org

Saat membuka halaman facebook kemarin saya diingatkan facebook tentang postingan saya 3 tahun yang lalu pada saat menyaksikan The Phantom Of The Opera di Straz Theatre, Tampa-Florida. Ini bukanlah pertama kalinya, lebih dari 10 tahun lalu saya pernah menyaksikan pertunjukan yang sama di Broadway, New York.  Opera ini diangkat dari novel yang ditulis oleh penulis Perancis Gaston Leroux. Novel tersebut terinspirasi dari sebuah cerita  tentang cinta yang tak pernah mati di Opera House yang angker "Palais Garnier" pada abad ke 18.

Masih teringat kental dibenak saya dimana pada akhir setiap adegan panggung, penonton berdiri dan bertepuk tangan selama kira-kira 3 menit. Total keseluruhan adegan panggung ada tujuh waktu itu, ditambah di penghujung pertunjukan dimana semua pemain  keluar ke atas panggung bersama-sama, tanpa diperintahkan seluruh penonton dengan serentak  berdiri  kembali dan bertepuk tangan lagi selama lebih dari 5 menit. Jadi kalau dihitung-hitung pada malam itu saya bertepuk tangan hampir setengan jam! Walhasil tangan sayapun merah dan terasa agak  perih setelahnya.

Terlepas dari penonton disini yang selalu penuh antusias dan sangat begitu menghargai segala bentuk pertunjukan, tak dapat dipungkiri kalau opera ini memang sebuah pertunjukan legendaris yang selalu digemari dari generasi ke generasi sejak abad ke 19 hingga sekarang. Penonton seakan benar-benar merasakan kehadiran The Phantom Of The Opera itu sendiri, bahkan terus terang sempat membuat bulu kuduk saya berdiri.

Music Box Kera bermain Cymbals.www.sanfranciscomusixbox.com
Music Box Kera bermain Cymbals.www.sanfranciscomusixbox.com
Adegan panggung dimulai dengan lelang tahun 1919 di Paris Opera House tua dan bobrok. Raoul yang sudah mulai tua terlihat diatas kursi roda membeli kotak musik yang sangat populer berupa kera berpakaian baju persia sedang memainkan cymbals. Selama lelang berjalan Roul melihat Madam Giry, wanita yang jauh lebih tua yang pernah dikenalnya semasa muda.Perhatian mereka kemudian tertuju pada lelang selanjutnya, barang no.666 sebuah chandelier yang telah direstorasi.

Panitia lelang perlahan menaikkan chandelier yang bersinar keatas langit-langit tempat dimana dulu chandeler tersebut pernah dipasang. Musik pembukaan crescendo kemudian berkumandang, panggung yang tadinya bernuansa hitam-putih tiba-tiba berubah menjadi nuansa yang berwarna. Penonton seolah diajak untuk kembali mengenang kejadian sebenarnya di tahun 1870, di masa puncak kejayaan Opera House tersebut yang juga merupakan permulaan dari cerita opera ini.

Madame Giry,The Phantom Of The Opera. Wikipedia
Madame Giry,The Phantom Of The Opera. Wikipedia
Adegan panggung selanjutnya tentang dua pemilik Opera House yang baru, Richard Firmis dan Gilres Andre yang sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang bisnis Opera House. Pada saat para artists sedang latihan "HANIBAL" Madam Giry pemimpin penari balet yang juga ibu Meg Giry memperkenalkan Christine Daae, penyanyi background  muda dan berbakat. Raoul muda juga diperkenalkan. Christine sebetulnya sudah kenal Raoul sejak  kecil.

Walaupun Raoul tidak melihatnya, tapi Christine juga tidak mencoba untuk menarik perhatian Raoul. Saat pertunjukan berlangsung sebuah backdrop jatuh dan hampir menimpa penyanyi tunggal dan lead soprano, Charlotta  Giudicelli yang ketakutan dan langsung mengundurkan diri. Sementara terlihat bayangan hitam menghilang dari tempat dimana backdrop berasal. Sepucuk surat jatuh ke lantai. Madame Giry membukanya dan membaca surat yang ditanda tangani oleh Hantu Opera, suatu penampakan yang dipercaya sebagai hantu dan tinggal di dalam Opera House.

Dalam surat disebutkan kalau dia menyaksikan setiap pertunjukan dan dibayar oleh pemilik opera dua puluh ribu dollar perancis setiap bulannya. Kedua pemilik Opera kesulitan mendapatkan pengganti Charlotta akhirnya  Christine pun terpilih dan malam itu dia menyanyi dengan indahnya, sementara  Hantu Opera mendengarkannya melalui ventilasi. Hantu Opera terlihat tinggal jauh di bawah basement gedung Opera House.

Christine pingsan setelah melihat baju pengantin. The Phantom Oh The Opera.www.strazcenter.org
Christine pingsan setelah melihat baju pengantin. The Phantom Oh The Opera.www.strazcenter.org
Adegan panggung ketiga menampilkan dua Manager yang menerima serangkaian surat-surat yang pernah diterima oleh para anggota Opera House yang isinya memeras Direktur uang sebesar  dua puluh ribu Dollar Perancis. Saat itu Charlotta, penyanyi Soprano kembali lagi dan sangat marah karena dia juga menerima surat ancaman kalau dia menjadi  penyanyi utama pada malam itu dan bukan Christine maka nasibnya akan lebih buruk daripada kematian.

Pemilik Opera Firmin dan Andre tidak menghiraukan ancaman itu dan posisi penyanyi utama malam itu di berikan kepada Charlotte. Di pertunjukan komedi yang kedua Phantom menginterupsi pertunjukan  dengan mengkritik akan kegagalan mereka mematuhi perintahnya. Charlotte tetap meneruskan bernyanyi tapi tiba-tiba tersedak dan suaranya pecah.

Tugasnya bernyanyi kemudian segera digantikan oleh Christine. Sementara saat pertunjukan tari balet berlangsung Phantom menggantung kepala Buquet didepan penonton, yang menyebabkan semua ketakutan. Christine melarikan diri keatas atap diikuti oleh Raoul dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun