Mohon tunggu...
Widiyanto Nugroho
Widiyanto Nugroho Mohon Tunggu... Full Time Blogger - an engineering student

describe the moments, share the happiness

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Sampah di Desa Sukorejo Menjadi BBM

17 Agustus 2019   11:01 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumlah sampah plastik yang semakin meningkat akan menjadi masalah serius jika tidak ditangani. Sampah plastik akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah.

Desa Sukorejo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, sebagai salah satu sentra industri konveksi juga tak luput dari permasalahan sampah.  Aksesnya yang jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tidak tersedianya mobil pengangkut sampah menjadi penyebab banyaknya sampah yang ada di Desa. Biasanya, masyarakat membakar sampah untuk mengurangi jumlah sampah yang ada.

 Salah satu mahasiswa  KKN Tim 2 UNDIP, Azhar Ali Fauzi, mencari solusi agar sampah plastik bisa diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan ini mencoba membuat mesin pirolisis yang berguna untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

"Menumpuknya jumlah sampah yang ada di Desa Sukorejo membuat saya terpacu untuk membuat mesin yang bisa mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan adanya mesin pirolisis ini saya berharap jumlah sampah plastik yang ada di Desa Sukorejo bisa berkurang dan minyak yang dihasilkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat desa." Ujar Ali selaku Penanggung Jawab Program, Senin (12/8).

Menurut penuturan Ali, Perangkat Desa Sukorejo sangat antusias dalam mengikuti pemaparan yang bertempat di Balai Desa Sukorejo.  Perangkat Desa terlihat sangat aktif bertanya mengenai cara kerja mesin pirolisis. 

Tak hanya memaparkan cara kerja mesin pirolisis, Ali juga mencoba minyak yang dihasilkan. Hasilnya pun memuaskan, minyak tersebut mampu membakar daun yang digunakan untuk uji coba selayaknya bensin.

"Pembuatan mesin pirolisis diawali dengan tahap perancangan dimulai pada tanggal 30 Juli 2019, lalu memasuki tahap produksi pada tanggal 2 Agustus dan selesai pada tanggal 6 Agustus 2019. 

Ketika diuji coba pertama kali mesin belum bisa menghasilkan minyak sehingga harus diperbaiki. Mesin bisa menghasilkan minyak setelah melalui 3 kali percobaan." Lanjut Ali.

"Saya sangat berterima kasih karena dengan adanya mesin pirolisis ini sampah yang ada di Desa Sukorejo bisa diolah dengan baik dan menghasilkan minyak yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Harapan saya kedepannya adalah semoga mesin ini bisa ditindaklanjuti dan dikembangkan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas." Ungkap Bapak Jaroni selaku Kepala Desa Sukorejo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun