Mohon tunggu...
Andika Widias Moro
Andika Widias Moro Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Menulis adalah hal yang menarik, pusing memikirkan ide, tapi bisa membuat ketagihan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia, Negara dengan Garis Pantai Terpanjang Masih Impor Garam?

2 Juli 2019   15:36 Diperbarui: 2 Juli 2019   17:12 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nusantarannews.co

Indonesia merupakan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Menurut data dari World Resources Institute, Indonesia memiliki panjang garis pantai sekitar 95.181 kilometer atau terpanjang keempat di dunia. Karena itu kita bertanya-tanya, mengapa Indonesia masih saja mengimpor garam?

Memiliki garis pantai terpanjang tak semerta-merta Indonesia dapat memproduksi garam untuk memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri. Saat ini Indonesia hanya memproduksi garam sekitar 60-80 ton/hektar. Terdapat faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap produksi garam di Indonesia. Faktor-faktor ini pula di pengaruhi oleh iklim yang ada di Indonesia serta keadaan geografis Indonesia. Karena faktor-fakror inilah Indonesia harus mengimpor garam dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Salah satunya negara tujuan impor garam Indonesia yaitu Australia. 

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas garam di Indonesia:

1. Indonesia beriklim tropis.
Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan. Musim kemarau inilah yang sangat cocok untuk membuat garam. Akan tetapi, musim kemarau di Indonesia berkisar 4-5 bulan saja. Karena itu produksi garam tidak dapat dilakukan setahun penuh

2. Kelembaban udara yang cukup tinggi.
Meski Indonesia mengalami musim kemarau, kelembaban udara di Indonesia cukup tinggi berkisaran 60%-70%. Hal ini dipengaruhi oleh geografis Indonesia yang notabenenya merupakan negara kepulauan dengan laut yang luas.

3. Kurangnya penerapan teknologi
Produksi garam di Indonesia dilakukan oleh petani garam masih menggunakan alat dan cara tradisional. Selain terpengaruh terhadap produksi, cara tradisional juga berpengaruh terhadap kualitas garam yang di produksi. Kandungan NaCl pada garam di Indonesia berkisaran 88-92,5%.

4. Sumber daya manusia kurang ahli
Kurangnya pembinaan keahlian dan keterampilan menjadi faktor lain dalam produksi garam. Kurangnya keahlian dan keterampilan menjadikan kuantitas dan kualitas garam menurun.

5. Lahan produksi yang kecil
Rata-rata petani garam memiliki areal produksi garam sekitar 0,5 hektar. Hal ini membuat produksi garam hanya 60 ton/hektarnya. Selain itu terpisah-pisah dengan lahan lainnya.

6. Kurangnya kesejahteraan petani garam
Sarana tranportasi yang kurang memadai. Hal ini menyebabkan ongkos muat garam yang tinggi sehingga pendapat petani menurun. Maka petani garam tidak mendapati kesejahteraan.

Menjadi negara dengan garis pantai terpanjang tak menjadikan Indonesia bisa melakukan swasembada garam. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan produksi garam di Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan nasional sehingga harus melakukan impor garam. Jadi kita sepenuhnya tak bisa menyalahkah pemerintah terhadap produksi garam karena faktor iklim dan geografis juga mempengaruhi produksi garam.

Referensi: garampedia.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun