Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Akankah Dilan Bikin Baper Lagi?

30 Oktober 2018   12:38 Diperbarui: 30 Oktober 2018   12:48 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: wowkeren.com

"Jangan rindu, berat, kamu nggak akan kuat, biar aku saja", penggalan kalimat tersebut sangat booming awal 2018 kemarin. Siapa lagi kalau bukan Dilan, sang Panglima Tempur sekaligus peramalnya Milea yang bikin kalimat tersebut terasa lebih magis. Sejak pemutaran perdananya pada 25 Januari  2018, film produksi Falcon Pictures ini telah tembus hingga lebih dari 6,2 juta penonton pada hari ke-39 pemutarannya.

Film yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq ini memiliki kisah yang sederhana saja, sebenarnya. Hanya cerita tentang romantisme masa-masa sekolah yang biasanya juga banyak diangkat menjadi cerita film. Namun, karakter yang berlakon didalamnya saya akui sangat kuat. Sebelum Dilan diangkat ke layar lebar, saya telah membaca novelnya, dan memang jatuh cinta dengan karakter Dilan yang pemberani dan unik.

Dilan menjadi pemeran utama yang membuat kisah cintanya dengan Milea lebih dari sederhana, namun tidak berlebihan juga. Kalau boleh saya katakan, porsinya pas. Sisi romantisme dari seorang remaja yang notabene memiliki sifat senang memberontak bisa tersampaikan dengan baik ke penonton. Selain itu, pendidikan, hubungan persahabatan dan keluarga juga menjadi bumbu yang melengkapi cerita masa SMA mereka, sehingga tidak melulu soal cinta-cintaan.

Saya rasa, faktor lain yang mendukung kesuksesan film Dilan 1990 adalah novelnya yang memang best seller sudah lebih dulu dicintai para pembaca, sehingga mereka memiliki rasa penasaran untuk menyaksikannya dalam versi visual.

Berangkat dari pencapaian tersebut, film Dilan bagian kedua rencananya akan kembali dirilis tahun depan. Dilansir dari CNNIndonesia, saat ini proses penggarapan film ini sudah mencapai tahap praproduksi dan telah dilakukan proses pembacaan naskah. Sementara untuk proses syutingnya akan dimulai pada November mendatang.

Di film Dilan 1991 ini, Iqbaal dan Vanesha kembali didapuk untuk memerankan pasangan utama. Selain itu, beberapa pemeran baru juga akan hadir, seperti Bucek Depp sebagai ayah Dilan, dan Maudy Koesnady sebagai tante Anis.

Iqbal dan Vanesha mengaku cukup banyak melakukan persiapan. Seperti kita ketahui, Vanesha saat ini telah memotong rambut dan kerap berpenampilan tomboy dengan rambut pendeknya. Demi Milea, aktris yang kerap disapa Sasa ini harus rela memasang hair extension. Ia mengungkapkan bahwa awal menggunakan rambut sambung terasa berat, apalagi saat keramas. Namun, lama-kelamaan ia jadi terbiasa juga. Sementara Iqbaal yang sebelumnya sempat harus menaikkan berat badan demi film Bumi Manusia, kini harus menurunkannya lagi. Padahal ia mengaku kemarin sudah naik 12 kilogram.

Masih di bawah arahan sutradara Fajar Bustomy, film Dilan 1991 ini berfokus pada kelanjutan kisah asmara Dilan dan Milea  yang telah resmi menjadi sepasang kekasih. Iqbaal dan Sasa juga diharuskan melakukan pendekatan lagi untuk memperkuat chemistry mengingat sudah setahun jarang berkomunikasi.

Sebenarnya, film bergenre romantis bisa dibilang not my kind of favourite  film. Tapi, pada film Dilan 1990, saya memang terkena virus baper. Memang penilaian orang berbeda-beda. Tak sedikit juga yang beranggapan bahwa film tersebut terlalu berlebihan, dan lain sebagainya. Namun, 6,2 juta lebih pasang mata yang telah rela mengeluarkan uang untuk menyaksikan film tersebut bisa dibilang merupakan sebuah bukti yang membuat film ini patut diapresiasi.

Tahun depan, apakah Dilan berhasil membuat penonton baper lagi? Kita tunggu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun