Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Sepelekan Cuci Tangan

12 Oktober 2018   15:50 Diperbarui: 12 Oktober 2018   18:20 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kebersihan sebagian dari iman." Pepatah yang pertama kali saya dengar waktu TK dulu itu masih melekat hingga sekarang. Simpel, namun memiliki makna yang sangat luas. Menjaga kebersihan bukan hanya baik untuk menghindarkan penyakit, namun juga sarat akan nilai-nilai agama dan keimanan.

Tak harus dengan menyapu lantai kamar setiap jam, mandi sehari lima kali, atau hal-hal besar lainnya, cukup mulailah dengan mencuci tangan. Hal kecil ini jika kamu biasakan akan memiliki dampak yang besar mengingat banyak sekali penyakit yang timbul dari kurangnya kesadaran akan menjaga kebersihan seperti cuci tangan.

Beberapa penyakit seperti diare, muntaber, tyfus, hingga penyakit serius seperti toksoplasma biasanya diakibatkan karena seseorang jarang mencuci tangan. Pada toksoplasma, misalnya, selain diakibatkan oleh kotoran kucing, penyakit ini juga bisa menyerang seseorang yang tidak mencuci tangan terutama setelah bersentuhan langsung dengan kucing.

Mencuci tangan menjadi kegiatan wajib yang tidak boleh ditinggalkan setelah kamu beraktivitas diluar. Bayangkan saja, seharian mungkin kamu sudah memegang tiang pegangan busway, gagang pintu, tombol lift, bersalaman dengan banyak orang, dan masih banyak lagi. Otomatis tanganmu penuh dengan kuman dan bakteri. Hal-hal sepele seperti ini lah yang biasanya terabaikan. Padahal kamu pun mungkin tidak bermain kotor-kotoran, tapi namanya juga kuman, kan?

Selain itu, jangan pernah melewatkan cuci tangan setelah kamu keluar dari toilet. Tombol flush kloset dan penyiramnya tentu telah disentuh oleh banyak orang. Banyak kuman tak kasa mata yang tertinggal disana. Untuk itu, jangan lupa sempatkan membasuh tanganmu di wastafel agar kebersihanmu lebih terjaga.

Meski bukan merupakan hal yang berat, kenyatannya mencuci tangan masih kerap ditinggalkan. Atau paling-paling hanya membasuhnya dengan air mengalir tanpa menggunakan sabun. Artinya, meskipun kegiatan mencuci tangan telah ditunaikan, caranya bisa dibilang masih belum benar. Kecenderungan proporsi anak di atas usia 10 tahun yang mencuci tangan dengan benar hanya mencapai angka 47%.

Dilansir dari CNNIndonesia, menurut ahli mikrobiologi, Wani Devita Gunardi, hal ini dapat dilihat dari dua hal yaitu durasi waktu mencuci tangannya dan cara mencucinya. Mayoritas orang, telebih anak-anak hanya menghabiskan waktu kurang lebih 10 detik untuk mencuci tangannya. Padahal menurut studi yang dirilis Journal of Environmental Health, waktu tersebut bisa dibilang belum cukup efektif untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang menempel di tangan.

Wani membocorkan satu cara untuk mengajak anak-anak melakukan cuci tangan yang benar, yaitu dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun bersama-sama saat mencuci tangan. Ketika lagu tersebut selesai, maka cuci tangan pun selesai. Sehingga total durasi mencuci tangan yang paling ideal adalah 10 hingga 20 detik.

Sadar atau tidak, biasanya kita mencuci tangan hanya pada bagian telapaknya saja. Padahal, menurut Wani, semua bagian tangan pasti tetap terkena kotoran meskipun tidak digunakan untuk memegang. Untuk itu, ada beberapa langkah yang yang perlu diikuti ketika mencuci tangan. Dimulai dari menggosok telapak tangan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membersihkan punggung tangan, dan yang terakhir menggosok sela-sela jari dan area bawah kuku.

Jika kamu kebetulan sedang berada dalam perjalanan atau terjebak situasi yang tidak memungkinkan untuk memperoleh air, kamu bisa menggunakan tisu basah maupun hand sanitizer. Wani menjelaskan bahwa hal ini harus dilakukan tergantung kondisi.

Jika tangan tampak kotor secara kasa mata, misalnya terkena debu atau tanah, tisu dan hand sanitizer tidaklah cukup untuk mengatasinya. Air dan sabun tetap harus digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun