Sebagian besar orang, terutama mereka yang terjun di dunia politik pasti berpandangan, pihak incumbent menjadi pihak yang paling besar peluangnya untuk menang baik dalam pilkada hingga pilpres. Namun belum tentu juga. Terbukti banyak incumbent atau petahana yang klipuk alias kalah dengan suara yang terpaut jauh dengan penantangnya.
Khusus dalam pilpres 2019 mendatang, sekalipun dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, petahana perlu menerapkan strategi jitu. Sehingga jika menang, maka benar-benar menang dengan perolehan suara yang terpaut jauh.
Cara yang efektif untuk memenangkan dan meneguhkan apa yang sudah dicapai selama ini adalah kembali ke rakyat. Moment kampanye jangan dijadikan ajang pencitraan. Namun dijadikan untuk mencari masalah yang dihadapi rakyat sehingga bisa dicarikan solusinya. Sebagai contoh, hampir seluruh daerah di Indonesia ini pasti terjadi antrian di kantor samsat.Â
Betul sekali. Masyarakat yang mau bayar pajak untuk membangun negeri tercinta ini harus rela menunggu ber jam-jam. Jika capres petahana jeli, maka salah satu solusi yang bisa ditawarkan adalah dengan menyampaikan akan mengadakan pekan pembayaran pajak (BPKB dan lainnya). Tidak tanggung tanggung.
Pihak samsat akan menyediakan 100 meja dan 100 petugas yang akan melayani masyarakat di alun-alun atau tempat yang sangat luas dan seluruh administrasi selesai dalam waktu kurang dari 10 menit. Sehingga masyarakat atau pembayar pajak tidak perlu antri. Keuntungan dari cara ini tentu akan menjadi viral, menjadi heboh, masyarakat bahagia.Â
Intinya bahwa sebagai petahana dengan berbagai capaian yang dilakukan itu adalah sudah menjadi tugasnya. Namun terus menunjukkan inovasi dan bisa menyentuh rakyat banyak itu baru luar biasa.
Semoga sedikit menggugah mereka yang akan berkompetisi dalam pemilu april 2019.