Mohon tunggu...
Widi Mahetai
Widi Mahetai Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bekerja dan Berwirausaha Menurut Perspektif Hadis Nabi

17 Maret 2019   14:51 Diperbarui: 17 Maret 2019   16:41 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Dari Miqdam r.a dari Rasulullah SAW ai bersabda : Tidaklah seseorang makan-makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya sendiri dan sesungguhnya Nabi Daud a.s makan dari hasil buah tangan (pekerjaan)nya sendiri (HR. Al-Bukhori).

kata wirausaha yang juga dikenal dengan interpreneur, berasal dari kata wira dan usaha. Kata wira berarti teladan atau contoh sedangkan usaha berarti kemauan keras memperoleh manfaat. Dengan demikian wirausaha adalah seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan dan perbuatan yang bermanfaat sehingga layak dijadikan teladan. (Prof. Dr. H. Idri, M.Ag , 1992:287).

Kewirausahaan berkaitan erat dengan pencarian rezeki untuk memehuni kebutuhan hidup, meskipun kewirausahaan lebs luas dari sekedar bekerja dalam rang ka mencari rezeki. Sebagaimana terlihat pada definisi dan kerakteristik wirausaha, untuk berwirausaha seseorang harus harus mempunyai sifat dan sikap rajin, tekun, kreatif, imaginatif, inovatif dan berani mengambil resiko. Meskipun demikian, baik berwirausaha maupun bekerja mempunyai satu tujuan dasar yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup baik bagi diri sendiri maupun orang lain ( Prof. Dr. H. Idri, M.Ag Halaman 293)

Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, berusaha untuk apa yang di harapkan salah satunya adalah harta kekayaan. Banyak manusia berlomba-lomba untuk mencukupi kebutuhannya, oleh karena itu islam menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa bekerja dalam memenuhi segala kebutuhan mereka tanpa perlu meminta atau mengemis dari orang lain.
Dalam hal mencari nafkah, umat islam dituntut untuk mencari karunia yang telah diturunkan oleh Allah SWT di muka bumi ini. Karena  dialam raya ini Allah SWT sudah menyediakan berbagai kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidup umatnya. (Johan Arifin, Etika Bisnis Islam,2009 : 81).

Sebagaimana telah di jelaskan melalui firman Allah :"Sesungguhnya Allah SWT telah melapangkan bumi dam menyediakan fasilitas, agar manusia dapat berusaha mencari sebagian dari rizki yang disediakannya bagi keperluan manusia". Dan juga terdapat di dalam Al-Qur'an " Dan sungguh kami telah menempatkan kamu di bumi dan disana kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur ". (QS. Al-A'raf ayat 10). (AlQur'anul Al-Karim dan terjemah Bahasa Indonesia, (Kudus : Menara Kudus, 2006:151)

Disamping itu juga, maka kesempatan yang tidak ada patut di sia-siakan, melainkan harus dipergunakan dalam berusaha untuk kepentingan dunia, disamping persiapan untuk hari akhirat. Bumi ynag terhampar luas patut diterima sebagai rahmat dari Allah SWT dengan jalan kemakmurannya dan berusaha di atasnya. Allah juga berfirman " Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah suapaya kamu beruntung"

Ayat diatas sudah jelas memberikan anjuran agar umat islam bekerja mencari karunia Allah di dunia, namun hal itu juga harus dibarengi dengsn nist bshwa semua yang dilakukan oleh manusia harus dilandasi dengan selalu ingat kepada Allah, agar apa yang dilakukan senantiasa mendatangkan keuntungan, baik berupa keuntungan materi maupun keuntungan mendapatka ridha dan pahala Allah SWT.

Allah juga memberikan kemudahan kepada manusia untuk memakmurkan bumi. Allah menyeru manusia berkecimpung didunia ekonomi, bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi anggota yang bekerja dalam sebuah masyarakat, baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain.

Sementara itu Rasulullah SAW memberikan tuntutan, bahwa salah satu cara yang paling baik dan utama untuk mencukupi kebutuhan hidup adalah lewat hasil pekerjaan dan usaha sendiri.

Bagi seorang muslim, bekerja meupakan suatu upaya sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh aset dan zikirnya untuk mengetualisasikan suatu penampakan arti dirinya sebagai hamba Allah yan menundukkan dunia. Serta menempatkan dirinya sebagian dari masyarakat. Dengan kata lain pada dasarnya dengan bekerja manusia memanusiakan dirinya karena bekerja adalah aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memnuhi kebutuhan tertentu dan didalam mencapai tujuan tersebut ia berupay dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah. Berwirausaha dalam ranagka membangun perekonomian merupakan kewajiban. Berwirausaha atau bekerja dalam rangka membangun ekonomi merupakan kewajiban yang sakral, yang bersifat keagamaan. Terdapat banyak ayat dsn hadis yang mendasari pendapat ini

Allah memerintahkan agar umat islam bekerja dan pekerjaan itu sesungguhnya diperintahkan oleh allah,rasul dan umat islam. Pekerjaan yang baik dan mendatangkan dampak positif akan diapresiasi dengan penghargaan di dunia dan di akhirat. Demikian pula sebaliknya, pekerjaan yang buruk dan mendatangkan dampak negatif akan mendapat ancaman di dunia ataupun akhirat. Allah mengetahui orang yang bekerja jujur atau tidak dalam rangka pekerjaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun