Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pergi Gelap, Pulang Gelap, Kenapa Pekerja Bodetabek Enggan Ngekos di Jakarta?

12 Oktober 2022   16:42 Diperbarui: 13 Oktober 2022   04:50 2049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penglaju yang menyerbu Jakarta tiap hari (foto by widikurniawan)

Untuk kos di Jakarta dengan kisaran harga segitu tentu saja ada tetapi berlaku prinsip ada harga ada rupa. Sekitar 10 tahun lalu saya ngekos di Jakarta Selatan dengan kamar biasa, tanpa AC, tanpa tivi apalagi internet, harganya di atas 1 juta lebih sedikit. Itupun masih beberapa kilometer dari tempat kerja dan harus menggunakan metromini.

Belum lagi biaya ngekos bakal membengkak jika ditambah dengan potensi pengeluaran untuk makan sehari-hari. Terlebih jika tidak sempat masak di kos (walau seadanya), maka pilihannya adalah beli makan di warung. Anda tentu bisa hitung sendiri kisaran harga makan layak di warung makan di Jakarta.

Pengeluaran untuk makan ini tentunya bisa lebih dihemat manakala masih mengandalkan makanan di rumah sendiri. Sekali masak bisa untuk orang serumah. Kalau perlu untuk makan siang di kantor pun, bisa membawa bekal sendiri dari rumah, dan ini banyak yang melakukannya.

Maka faktor utama kenapa orang-orang Bodetabek lebih memilih pergi pulang ke Jakarta, sudah pasti demi penghematan. Biaya kos di Jakarta bisa menggerus penghasilan yang susah payah dikumpulkan selama sebulan.

Lain halnya kalau penghasilan sudah di atas rata-rata, maka meskipun harus ngekos dengan kamar kelas eksekutif sekalipun bakal dijabani daripada lelah dalam perjalanan.

2. Kenyamanan

Bagi yang tinggal di daerah Bodetabek, meskipun jarak tempuh antara rumah dengan tempat kerja berkisar 2-3 jam sekali perjalanan, faktor kenyamanan juga berperan besar untuk memutuskan untuk tidak ngekos di Jakarta.

Siapa sih yang tidak kangen andai di rumah memliki anak kecil atau masih memiliki orangtua bagi yang belum berumah tangga. Terkadang meskipun lelah seharian setelah bekerja, ketika pulang ke rumah dan memandang wajah anak yang sudah terlelap tidur bisa menjadi obat lelah yang luar biasa.

Apalagi jika bisa pulang sampai rumah ketika si kecil belum tertidur. Waktu yang sedikit itu bisa menjadi quality time yang sangat berharga dan menyenangkan.

Berbeda jika kita memiliki keluarga di rumah dan terpaksa harus ngekos. Rasa-rasanya ketika ada waktu senggang serasa ada yang kurang karena jauh dari keluarga tercinta.

Mencari tempat kos di Jakarta dengan harga terjangkau dan lingkungan yang cocok juga tidak semudah yang dibayangkan. Percuma juga jika ngekos tapi masih harus naik ojol atau moda lainnya walau relatif tidak terlalu jauh dari tempat kerja.

3. Terbiasa dengan ritme perjalanan

Harus diakui melakukan perjalanan PP dengan desak-desakan serta berkejaran di transportasi umum itu melelahkan. Tapi ketika sudah terbiasa dengan ritme perjalanan seperti itu, maka tidak akan menjadi hal yang luar biasa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun