Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Stasiun Manggarai yang Megah tapi Meresahkan

1 Juni 2022   21:02 Diperbarui: 2 Juni 2022   04:05 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana transit di Stasiun Manggarai (foto by widikurniawan)

Perubahan rute KRL Commuterline akibat switch over sejak 28 Mei 2022 di Stasiun Manggarai masih menjadi bahasan pro dan kontra di kalangan pengguna KRL. Menumpuknya penumpang yang transit di Stasiun Manggarai, tak pelak menunjukkan bahwa PT KAI maupun PT KCI masih gagal mengatur perjalanan maupun mengendalikan kepadatan penumpang.

Bayangkan saja, rute penting Bogor-Angke yang melewati stasiun vital seperti Sudirman, Karet, dan Tanah Abang sekarang dihilangkan sehingga penumpang harus transit di Manggarai.

Rute Bekasi-Jakarta Kota dihilangkan, diganti rute Cikarang/Bekasi-Kampung Bandan yang melewati Sudirman, Karet, Tanah Abang tanpa harus transit di Manggarai.

Lautan manusia di Stasiun Manggarai (foto by widikurniawan)
Lautan manusia di Stasiun Manggarai (foto by widikurniawan)

Itulah biang kerok keluh kesah serta amburadulnya pola transit di Manggarai. Penumpang dari arah Bogor sejauh ini adalah yang terbanyak dibandingkan Bekasi. Memaksa penumpang dari arah Bogor/Depok untuk turun transit di Manggarai padahal mereka banyak bekerja di kawasan Sudirman-Tanah Abang adalah kebijakan gegabah yang dirasa banyak merugikan penumpang.

Ibaratnya, ketika Anda punya akses jalan dari rumah menuju pasar terdekat, tiba-tiba jalan tersebut ditutup dan Anda harus berjalan lebih jauh. Wajar jika Anda kecewa karena banyak waktu dan tenaga yang terbuang. Tidak mudah untuk mengubah sebuah kebiasaan.

Perubahan rute memang dikaitkan dengan pembangunan insfrastruktur Stasiun Manggarai yang akan dibangun menjadi stasiun sentral. Tetapi pola penanganan penumpang terasa tidak efektif karena justru lebih banyak merugikan banyak kepentingan saat ini.

Klaim perubahan budaya yang meragukan

"Perkembangan ini akan merubah budaya #RekanCommuters menjadi lebih baik. Dulunya saat berpindah peron di Stasiun Manggarai harus melewati jalur rel, sekarang #RekanCommuters dapat naik atau turun menggunakan tangga manual, eskalator atau lift ke peron tujuannya," demikian klaim pihak PT KCI melalui akun twitter @CommuterLine.

Faktanya, saat ini memang transit perpindahan peron tak lagi menyeberang rel, tetapi harus berjubel naik turun tangga yang melelahkan. Dari sisi operator boleh saja klaim perubahan budaya menyeberang peron. 

Namun dari sisi penumpang, sebenarnya yang berubah adalah penumpang yang semula transit jadi tidak transit, dan yang semula tidak transit jadi transit karena adanya perubahan rute. Lebih ekstrim lagi kalau boleh dibilang, bakal mengubah budaya orang yang tadinya tidak telat ngantor jadi makin was-was bakal telat ngantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun