Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Diingatkan Sudah Dekat Masa Pensiunnya, Kok Marah?

7 Agustus 2021   12:04 Diperbarui: 7 Agustus 2021   12:06 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Bapak saya pensiun sebagai PNS di sebuah instansi Pemda. Seingat saya, tidak ada drama yang menyertainya. Lancar-lancar saja, diiringi kelegaan karena sudah purna tugas.

"Alhamdulillah, saat pensiun anak-anak sudah bisa mandiri semua," ucapnya kala itu.

Itulah kelegaan Bapak saya, anaknya cuma dua orang dan saat itu sudah bekerja dan masing-masing sudah menikah.

Lalu apa yang dilakukan Bapak saya setelah pensiun? Syukurlah beliau masih aktif di beberapa organisasi. Salah satunya aktif di olahraga bridge. Itu lho olahraga menggunakan kartu remi yang sempat melambungkan nama Bambang Hartono saat meraih perunggu di Asian Games 2018.

Sebelum masa pandemi, saat itu Bapak masih aktif sebagai pengurus olahraga Bridge, sekaligus atlet yang kerap bepergian keluar daerah untuk ikut di berbagai turnamen. Lumayanlah untuk mengisi kegiatan pasca pensiun.

Sebagai anak, tentu saya bersyukur orang tua saya sehat-sehat saja dan bisa menikmati masa pensiunnya dengan nyaman.

Sindrom masa pensiun yang menghantui

Hal ini berbeda dengan situasi di mana seseorang yang ketika pensiun justru merasa stres dan sakit-sakitan karena efek tidak tahu harus ngapain. Mungkin di kantor sebelum pensiun ia terbiasa memerintah orang sebagai bos dan tentunya dihormati orang. Tetapi ketika pensiun bisa jadi situasinya berbeda.

Saya pernah jadi pendengar curhatan seorang rekan yang bekerja sebagai pegawai di instansi pemerintah yang salah satu tugasnya adalah mengurus administrasi PNS di instansinya yang memasuki usia pensiun.

Tentu saja suka duka ia temui ketika ia melaksanakan tugasnya. Namun, yang paling bikin deg-degan dan dongkol menurutnya, adalah jika ketemu orang yang merasa dirinya belum pantas pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun