Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Makan Bersama Jadi Biang Kerok Melonjaknya Covid-19?

28 Juni 2021   18:21 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:53 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan bersama teman-teman, keasyikan yang bikin terlena (Foto: Unsplash.com/Zach Reiner)

Warning: artikel ini bukan untuk dibaca oleh orang yang tidak percaya bahwa Covid-19 itu nyata.

Sejak pandemi Covid-19 menyerang dunia, protokol kesehatan dengan semboyan 3M lambat laun menjadi 5M. Tahu-tahu sekarang sudah ada 6M, seiring lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan tahun 2021 ini.

Jika diuraikan, protokol kesehatan 6M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi keramaian, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Yups, "menghindari makan bersama" ini memang pantas disematkan sebagai salah satu protokol kesehatan yang dikedepankan.

Kenapa?

Alasannya tentu masih banyaknya orang yang abai, dan makan bersama disinyalir merupakan salah satu celah kelengahan kita sebagai manusia yang tengah melawan penyebaran virus corona yang tak  kasat mata.

Bahkan mereka yang ngakunya selalu hati-hati menerapkan protokol kesehatan, nyatanya lengah saat dihadapkan dengan momen makan bersama. Merasa bahwa teman-teman, atau keluarganya aman-aman saja ketika makan bersama dalam satu meja.

Ya iyalah, makan bersama itu sejatinya adalah wadah untuk menjalin hubungan sosial. Makber alias makan bersama itu simbol keakraban.

Tapi sekarang kan lagi pandemi, sob. Makan bersama bisa jadi tak hanya bersama teman, tapi bisa jadi bersama si virus corona tanpa kita sadari sama sekali.

Kan nggak mungkin juga pas makan bersama kita bisa tetap pakai masker? Pastinya saat makan bersama kita akan melepaskan masker dan melakukan aktivitas seperti mengunyah, menggigit, sambil ngobrolin orang lain (ehem...). Nggak perlu jadi pakar pandemi untuk bisa menilai bahwa kegiatan itu berbahaya banget jika dikaitkan dengan konteks penyebaran virus corona.

Memang rasanya tidak enak hati ketika menolak ajakan makan bareng. Juga rasanya kok antisosial banget saat nggak datang acara liwetan di kampung sendiri. Itu lho yang acara makan-makan pakai alas daun pisang dan kita ramai-ramai nyerbu sambil lesehan dempet-dempetan. Jangan lupa sambil ketawa-ketawa juga, plus kalau perlu pakai batuk-batuk kecil dan menyeka ingus karena kepedesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun